Saat Hamil, Jangan Lupa Skrining dan Cek Darah Secara Rutin!

Jakarta - Biasakan untuk rutin memeriksakan janin dan kehamilan Anda setiap bulannya. Bukan tanpa alasan, skrining dan cek darah wajib dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pada proses kehamilan.

Demikian disampaikan oleh dr Achmad Meidina, SpOG dalam workshop 'Healthy, Safety & Happy Mommy' yang diadakan di Nifarro Park, Jl Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2016).

Pada kehamilan trimester satu, ibu hamil perlu diberikan konseling tentang gizi dan pentingnya skrining. Berikutnya secara rutin, sebaiknya ibu hamil juga melakukan pemeriksaan USG.

Dalam pemeriksaan bulanan tersebut, dokter akan mengukur panjang janin dalam kandungan, termasuk di antaranya lingkar perut, lingkar kepala dan mengukur darah tali pusat. Untuk cek laboratorium, bisa dilakukan cek darah lengkap, LFT (liver function test), TORCH, hepatitis dan HIV.

Baca juga: Hai Calon Ibu, Ini 7 Kunci Hamil Sehat Sampai Melahirkan

"Pada usia kehamilan 22-28 minggu, bisa dilakukan juga cek lab Hb (hemoglobin) dan gula darah. Di lapangan kan banyak yang tidak tes Hb, jadi tidak ketahuan misalnya ada yang kena anemia," ujar dr Achmad.

Berikutnya di usia kehamilan 29-30 minggu, dr Achmad menuturkan para ibu hamil sebaiknya juga sudah dibekali dengan kelas laktasi dan senam hamil. Dokter biasanya juga akan mulai memantau pergerakan bayi.

"Di usia kehamilan ini ibu hamil harus siap karena sewaktu-waktu bayi bisa lahir. Jangan sampai nanti si ibu tidak siap, baik fisik, mental maupun finansial," imbuhnya.

Dengan dilakukan pemeriksaan rutin dan cek darah secara berkala, kesehatan ibu hamil dan janin bisa selalu terpantau. Jika memang ada masalah, maka juga bisa terdeteksi secara dini dan segera diatasi.

Baca juga: Saat Hamil, Depresi Bisa Picu Diabetes Gestasional (ajg/vit)