Studi: Usia Harapan Hidup Maksimal Manusia Sekitar 115 Tahun

Studi: Usia Harapan Hidup Maksimal Manusia Sekitar 115 Tahun

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 06 Okt 2016 14:30 WIB
Studi: Usia Harapan Hidup Maksimal Manusia Sekitar 115 Tahun
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Jeanne Calment adalah manusia tertua di dunia yang telah dikonfirmasi hidup sampai usia 122 tahun 164 hari. Indonesia juga punya kisah serupa yaitu Mbah Gotho yang hingga kini masih hidup dan menurut pengakuannya berusia 145 tahun.

Kisah-kisah manusia yang umurnya bisa lebih dari satu abad ini jadi menarik karena meski dijaga sedemikian rupa ada batasan-batasan tertentu seiring perjalanan waktu yang tak mungkin dilawan tubuh. Oleh sebab itu pastinya ada batas maksimal manusia sebagai suatu spesies bisa hidup.

Terkait hal tersebut Profesor Jan Vijg dari Albert Einstein College of Medicine dalam studi terbarunya menyebut sekitar 115 tahun adalah batas maksimal usia harapan hidup manusia. Hal ini diketahui setelah Prof Vijg dan rekannya meneliti pusat data mortalitas orang-orang berusia 100 tahun ke atas (centenarian) di Prancis, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Trauma di Masa Kecil Bisa Bikin Seseorang Lebih Cepat Tua

Dalam laporan di jurnal Nature Prof Vijg mengatakan harapan hidup para centenarian tak ada perubahan banyak dalam dua dekade terakhir.

"Di atas 105 tahun kita tidak banyak melakukan progres, ini memberitahu Anda bahwa kita kemungkinan besar mendekati batas maksimal usia hidup manusia," kata Prof Vijg seperti dikutip dari BBC, Kamis (6/10/2016)

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah kita bisa melihat ini. Umur maksimum, batas atas sekitar 115 tahun," lanjut Prof Vijg.

Mengomentari studi, Profesor Dame Linda Partridge dari UCL Institute of Healthy Ageing mengatakan secara logika batas maksimal umur manusia secara logika pasti ada. Hanya saja menurut Prof Linda studi belum bisa dijadikan patokan.

Alasannya karena para centenarian yang datanya dianalisa waktu kecil kemungkinan terpengaruh oleh malnutrisi dan wabah-wabah penyakit di tahun 1900. Hal ini tentu memengaruhi bagaimana hidup mereka berlalu.

"Apa yang dilalui oleh mereka tentu sangat berbeda dengan apa yang dilalui oleh kelompok kelahiran saat ini. Tapi mungkin ujungnya malah cenderung negatif karena banyak anak sekarang tumbuh gemuk yang berakibat menurunkan harapan hidup," pungkas Prof Linda.

Baca juga: Pakar: Obesitas Bikin Malas Gerak, Malas Gerak Bikin Obesitas (fds/vit)

Berita Terkait