"Biasanya orang tua kan suka maksain anak makan, padahal udah geleng-geleng atau muntah. Lebih baik kalau gitu berhentiin aja," kata dr Tjhin Wiguna, SpKJ (K) dalam acara Promina 'Meet The Expert' di Candi Pawon Meeting Room Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Sabtu (12/11/2016).
Memaksa anak terus makan padahal anak sudah merasa tidak nyaman, kata dr Tjhin, bisa membuat anak merasa tertekan. Nah, dampaknya bisa terlihat antara lain ketika menjalin relasi dengan teman sebayanya yang tidak optimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketimbang memaksakan anak makan saat kondisinya sudah tidak nyaman, lebih baik menawarkan makan di waktu berbeda. Makan sedikit tapi sering, kerap kali lebih berhasil ketimbang memberi makan langsung banyak di satu kesempatan.
dr Tjhin menambahkan proses pemberian makanan pada anak harus menjadi kegiatan yang menyenangkan. Karena dalam prosesnya, hal tersebut bisa meningkatkan bonding dan psikososial untuk anak.
"Hal itu terjadi pada ibu atau yang memberi makan dan anak yang bersangkutan ya," imbuhnya.
Otak anak, lanjut dr Tjhin, merekam semua kegiatan yang dirasa tidak nyaman. Inilah alasannya kegiatan makan yang tidak menyenangkan juga berpengaruh pada perkembangan psikososialnya.
"Pemberian makan tidak hanya untuk asupan gizi tapi juga psikologis anak," ucap dr Tjhin.
Baca juga: Anak Identik dengan Susah Makan? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
(vit/vit)











































