Contohnya saja pada sambal dabu-dabu khas Sulawesi Utara yang terdiri dari cabai, bawang merah, dan tomat merah. Dikatakan Prof Ir Ahmad Sulaeman PhD dari Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), pada tomat terkandung serat.
"Kemudian, ada fitokimia berupa lycophene dan beta karoten yang bisa bersifat sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas dan memperhalus kulit lho," kata Prof Ahmad saat berbincang dengan detikHealth di sela-sela 'Jelajah Gizi Bersama Sari Husada' di Manado, Sulawesi Utara, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dokter Ini Sukses Turunkan Bobot 8 Kg Hanya dengan Pantang Makan Sambal
"Nah, rasa pedas pada cabai disebabkan kandungan capcaisinnya. Kalau kepedesan, minumnya air hangat. Kan sifat cabai yang panas bertemu dengan air yang agak panas, itu cepat proses netralisirnya" kata Prof Ahmad.
Beberapa waktu lalu, konsultan saluran cerna dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, FINASIM, mengatakan cabai mengandung serat dan vitamin, khususnya Vitamin C dan A. Cabai juga mengandung berbagai mineral dan antioksidan.
Tapi ingat, konsumsi cabai berlebihan tentu akan merangsang kambuhnya sakit maag. Pada sebagian orang, konsumsi cabai berlebih akan merangsang diare, demikian disampaikan dr Ari.
"Bagi yang punya riwayat ambeien, konsumsi cabai secara berlebihan juga berisiko. Cabai juga bisa memberikan sensasi panas di dubur dan bisa merangsang perdarahan," tutur dr Ari.
Baca juga: Jika Pedas Adalah Semacam Nyeri, Suka Sambal Berarti Masokis? (rdn/vit)











































