Berdasarkan data statistik konsumsi susu nasional pada tahun 2012, konsumsi susu Indonesia hanya 14,6 liter/kapita/tahun. Dari angka ini sudah terlihat bahwa Indonesia masih 'tertinggal' bila dibandingkan dengan negara tetangga.
Di antaranya Malaysia dan Filipina di mana konsumsi susunya mencapai 22,1 liter/kapita/tahun; Thailand 33,7 liter/kapita/tahun; atau India yang mencapai 42,08 liter/kapita/tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal di negara-negara maju salah satu kebiasaannya selain olahraga sejak primary (sekolah dasar, red) adalah minum susu," tegas dr Rachmad Wishnu Hidayat, SpKO dalam Media Workshop 'Milk as Supporter of Your Active Lifestyle' bersama Greenfields di Hotel Santika Malang baru-baru ini.
Baca juga: Agar Tulang Kuat dan Tak Rapuh, Perlukah Minum Susu Setiap Hari?
Pria yang akrab disapa dr Wishnu ini menambahkan, banyak penelitian di Barat yang mengungkap kerugian dari kurang mengonsumsi susu. Pertama, kaitannya dengan pencapaian kebutuhan kalsium harian. Pada orang dewasa yang aktif, kebutuhan kalsiumnya mencapai 1.000-1.200 mg/hari.
"Sementara dari asupan kita kalau tanpa susu ternyata hanya terpenuhi sekitar 400-600 mg saja," urainya.
Di sisi lain, bila disiasati dengan memperbanyak konsumsi ikan dan sayur untuk memenuhi kebutuhan kalsium, faktor lain biasanya akan menghambat, mulai dari tak ada waktu untuk membeli, menyiapkan hingga mengonsumsi makanan tersebut, serta faktor cost atau harga yang harus dibayar.
Kedua, kaitannya dengan kesehatan tulang, apalagi untuk wanita. dr Wishnu mengatakan, kurang mengonsumsi susu berakibat pada munculnya risiko berkurangnya kepadatan tulang.
"Puncak kepadatan tulang itu di umur 30. Setelah umur 30 itu tulang susah memadat kembali, dan kalau sudah tidak padat, maka ketika nanti menopause, untuk wanita, risiko osteoporosisnya akan lebih tinggi," jelasnya lagi.
Risiko lain yang dihadapi akibat kurang minum susu adalah risiko patah tulang di sendi pergelangan tangan, panggul, pergelangan kaki, terutama pada usia lanjut; serta berkurangnya asupan protein hewani yang dibutuhkan oleh tubuh semisal untuk memperbaiki jaringan sel yang rusak.
Baca juga: Ingat Ya! Susu Adalah Pelengkap Menu, Bukan Pengganti Makanan (lll/vit)











































