Direktur Surveillance dan Karantina Kesehatan Dirjen P2P Kemenkes RI, dr Elisabeth Jane Soepardi, MPH, DSc, mengatakan kekebalan bayi adalah kekebalan maternal atau kekebalan yang diperoleh (bawaan) dari ibu. Nah, sampai bayi berusia 9 bulan, kekebalan bawaan ini sudah hilang.
"Dengan kata lain, sampai usia 9 bulan anak masih terlindung dari ibunya. Untuk itu, vaksin campak nggak diberi pada anak usia 9 bulan ke bawah," kata dr Jane di gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/11/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuannya, sebagai antisipasi jika di usia 9 bulan vaksin yang diberi tidak efektif karena masih ada kekebalan dari ibu. dr Jane mengungkapkan, pada dasarnya kekebalan adalah antibodi dan imunisasi proses memasukkan antigen. Dengan dimasukkannya antigen, maka akan terbentuk antibodi secara aktif.
Baca juga: Bantahan Kemenkes Soal Kabar Vaksin HPV Sebabkan Menopause Dini
"Kalau dari ibunya ada antibodi yang lama-lama habis, tapi dimasukkan antigen, nah antibodi yang ada di vaksin jadi nggak efektif. Untuk itu dilakukan vaksin ke dua saat usia 2 tahun," tutur dr Jane.
Kemudian, di usia 7 tahun atau usia masuk sekolah diberi lagi vaksin campak sebagai antisipasi jika ada anak yang belum mendapat imunisasi sebelumnya. Terkait vaksin campak, mulai tahun 2017 akan dikenalkan vaksin campak dan rubella atau Measles Rubella (MR). Dengan begitu, anak tak hanya terlindung dari campak tapi juga rubella.
Targetnya, di tahun 2018 vaksin MR sudah bisa dimasukkan dalam program imunisasi nasional. Rubella atau disebut campak Jerman dikatakan dr Jane lebih ringan dari campak. Gejalanya hanya timbul ruam dan demam, namun akan hilang dengan sendirinya. Masalahnya, jika rubella mengenai ibu hamil, bisa menyebabkan cacat pada janin.
"Virusnya bisa mengganggu pembentukan bayi. Bisa sebabkan anak cacat macam-macam, tuli, buta, bahkan mengalami keterbelakangan mental. Kita nggak mau kan anak kita begitu. Makanya cara satu-satunya mencegah yaitu kita ganti nggak cuma pakai vaksin campak aja, M aja, tapi juga rubella, MR," pungkas dr Jane.
Baca juga: Si Kecil sedang Demam, Bolehkah Diimunisasi?
(rdn/vit)











































