Menurut pakar, dibandingkan menghindari hal tersebut, lebih baik Anda tetap mengonsumsinya dengan porsi sedikit. Menghindari makanan tertentu justru membuat Anda berpotensi kalap mengonsumsi makanan lain lebih banyak.
Studi dari Cornell University mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan versi rendah lemak justru mengonsumsi kalori lebih banyak, dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut ahli gizi Cynthia Sass, RD, istilah diet dengan menghindari secara ekstrem makanan tertentu, atau lebih memilih makanan 'bebas lemak' atau 'bebas gula', justru memicu orang untuk makan lebih banyak. Demikian dikutip dari Prevention.
"Lebih baik tetap konsumsi saja, namun dalam porsi yang wajar. Jika Anda mau makan es krim, pilihlah yang porsi kecil," imbuh ahli gizi lainnya sekaligus penulis '101 Foods That Could Change Your Life', David Grotto, RD.
Kontrol porsi disampaikan oleh nutrisionis dari The Academy of Nutrition and Dietetics, Bonnie Taub-Dix, RD, juga memegang peranan penting dalam menurunkan berat badan. Jika memungkinkan, sediakan waktu untuk menghitung kalori yang dikonsumsi dari seporsi makanan, terutama saat Anda sedang makan di restoran.
Baca juga: 'Diet Detoks' untuk Awali Program Diet Tahun 2017, Aman atau Tidak?
(ajg/vit)











































