Menurut Dr Marudut, MPS dari Bidang Penelitian dan Pengembangan Gizi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), dua ciri anak yang mengalami gizi buruk yaitu monkey face dan moon face. Monkey face terjadi karena kondisi tubuh anak yang kurus, sementara moon face adalah kondisi muka yang bulat akibat pembengkakan.
"Moon face kalau kulitnya ditekan tidak elastis, dia kembali lagi," terang Marudut kepada detikHealth baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kurang gizi masih mudah ditangani. Tapi gizi buruk kan artinya pencernaan yang terganggu dan ini butuh rehabilitasi dengan medis dan ahli gizi," imbuh Marudut.
Ia menambahkan untuk melakukan perawatan, anak harus diperiksa kondisinya terlebih dahulu apakah bisa mengonsumsi makanan atau tidak. Karena menurutnya, anak yang mengalami gizi buruk kerap mengalami diare.
Baca juga: Di 2016, Jumlah Balita Stunting dan Kurus di Indonesia Turun
"Penanganannya itu complicated. Jadi harus diatasi dahulu, misal diarenya kemudian baru berat badan anak akan naik dan mukanya jadi segar," sambung pria yang juga dosen di Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II ini.
Lantas, bagaimana cara mencegah terjadinya gizi buruk pada anak? Marudut mengatakan hal tersebut kembali ke pada pola gizi seimbang yaitu mengonsumsi makanan beragam, berperilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, dan mempertahankan berat badan ideal.
Baca juga: Kurang Gizi di 1.000 Hari Pertama Kehidupannya, Anak Bisa Tumbuh Pendek
(vit/vit)











































