Padahal menurut nutrisionis Keri Gans, RD, strategi tersebut kurang efektif untuk membantu menurunkan berat badan. Kebiasaan menghilangkan waktu makan justru membuat metabolisme tubuh menjadi lambat dan pembakaran kalori menjadi terhambat juga.
"Beberapa klien saya justru mendapatkan manfaat lebih baik jika mereka makan 5-6 porsi kecil sehari, terutama wanita. Kebanyakan wanita sulit menahan lapar sehingga di waktu makan berikutnya mereka malah menjadi kalap," tutur penulis 'The Small Change Diet' tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gans menuturkan, dengan pola makan 5-6 kali porsi kecil dalam sehari, seseorang bisa lebih efektif mengontrol ukuran porsinya. Diharapkan pengambilan porsi juga tak akan berlebihan karena orang tersebut tidak menahan lapar dalam waktu lama, seperti jika mereka makan 1-2 kali sehari.
Jika Anda ingin mencoba untuk menerapkan pola makan 5-6 kali sehari, pastikan Anda memiliki cukup asupan lemak, protein dan karbohidrat. Beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan di antaranya keju, wortel, seledri, roti gandum, dan telur.
Nutrisionis lainnya dari 80 Twenty Nutrition, Christy Brissette, RD, menuturkan bahwa selain pemilihan menu, menentukan waktu makan juga sangat penting. "Jika Anda ingin makan lebih sering dengan porsi kecil, biasakan untuk tidak membiarkan perut kosong selama lebih dari empat jam," ujarnya.
Baca juga: 3 Kesalahan Saat Makan Siang yang Bisa Bikin Badan Cepat Melar
(ajg/up)











































