"Angka kejadian kanker sekarang lebih tinggi daripada malaria, tuberkulosis dan HIV-AIDS digabung. Angka kasus kanker juga meningkat, bahkan melebihi kejadian stroke dan jantung," tutur Prof Dr dr Soehartati, Gondhowiardjo, SpRad(K)Onk.Rad, Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN).
Hal tersebut disampaikan di sela-sela acara temu media World Cancer Day Carnival 2017, di Neo Soho Mall, Jl Letjen S. Parman, Grogol, Jakarta Barat. Dalam kesempatan tersebut hadir pula perwakilan yayasan Gelang Harapan, Wulan Guritno, Janna dan Manda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Prof Tati, sekitar 70 persen peningkatan kasus kanker terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Untuk itu, kampanye peningkatan kesadaran masyarakat soal kanker harus ditingkatkan.
Ia menambahkan cara paling ampuh untuk mencegah kanker adalah melakukan pola hidup sehat dengan makan makanan gizi seimbang, cukup istirahat, dan kelola stres. Jangan lupa juga untuk melakukan deteksi dini agar penyakit ditemukan lebih awal.
"Salah satunya adalah 43 persen kanker bisa dicegah hanya dengan melakukan pola hidup sehat. Dan lagi, 30 persen kasus bisa disembuhkan jika kanker ditemukan dan diobati pada keadaan dini," tutupnya.
Hari Kanker Sedunia 2017 diperingati secara meriah di Tribeca Park, Central Park Mall, Jakarta Barat. Selain penampilan dari artis, ada juga penampilan dari para survivor kanker untuk mencetak rekor MURI.
Baca juga: Deteksi Dini Kanker Payudara Perlu Diimbangi Peningkatan Akses Kesehatan (mrs/vit)











































