4 Makanan yang Tak Disangka-sangka Memiliki Indeks Glikemik Tinggi

4 Makanan yang Tak Disangka-sangka Memiliki Indeks Glikemik Tinggi

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Minggu, 14 Mei 2017 10:00 WIB
4 Makanan yang Tak Disangka-sangka Memiliki Indeks Glikemik Tinggi
Foto: iStock
Jakarta - Makanan dengan indeks glikemik tinggi tidak disarankan bagi orang yang sedang diet atau orang dengan gejala prediabetes. Penyebabnya, makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menaikkan kadar gula darah dalam sekejap.

Selama ini kita tahu bahwa makanan junk food dan siap saji memiliki indeks glikemik yang tinggi. Namun pakar mengatakan ada juga beberapa makanan yang sehari-hari dimakan namun tak disangka-sangka memiliki indeks glikemik tinggi.

Apa saja? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 4 di antaranya:

1. Bubur

Foto: detikcom/iStock
dr Fiastuti Witjaksono, SpGK(K) mengatakan nasi putih tergolong makanan dengan indeks glikemik yang cukup tinggi. Jika diolah menjadi bubur, indeks glikemiknya bisa naik hingga berkali-kali lipat.

"Nasi kalau dimasak jadi hancur, jadi bubur, itu lebih mudah diserapnya, sehingga gulanya bisa tiba-tiba tinggi. Kalau ingin makan yang lembek-lembek lebih baik pilih havermut yang indeks glikemiknya rendah," tutur dr Fiastuti.

2. Buah tanpa kulit

Foto: iStock
Beberapa jenis buah-buahan yang dikonsumsi tanpa kulitnya diketahui mengandung indeksi glikemik yang tinggi. Contohnya adalah mangga, sawo, rambutan dan kelengkeng.

"Sawo dan kelengkeng itu manis banget. Lebih baik makan buah yang dimakan dengan kulitnya seperti apel atau pir, karena kulitnya mengandung serat yang memperlambat penyerapan gula," papar dr Fiastuti lagi.

3. Kentang

Foto: iStock
Kentang diketahui sebagai salah satu sumber karbohidrat pengganti nasi. Nyatanya, kentang tergolong makanan dengan indeks glikemik tinggi dengan angka di atas 90.

4. Cornflake

Foto: iStock
Cornflake meski terbuat dari jagung, termasuk makanan dengan indeks glikemik yang tinggi. Hal ini karena kebanyakan cornflake yang dijual di pasaran sudah diproses dan mendapat banyak tambahan gula dan kalori.
Halaman 2 dari 5
dr Fiastuti Witjaksono, SpGK(K) mengatakan nasi putih tergolong makanan dengan indeks glikemik yang cukup tinggi. Jika diolah menjadi bubur, indeks glikemiknya bisa naik hingga berkali-kali lipat.

"Nasi kalau dimasak jadi hancur, jadi bubur, itu lebih mudah diserapnya, sehingga gulanya bisa tiba-tiba tinggi. Kalau ingin makan yang lembek-lembek lebih baik pilih havermut yang indeks glikemiknya rendah," tutur dr Fiastuti.

Beberapa jenis buah-buahan yang dikonsumsi tanpa kulitnya diketahui mengandung indeksi glikemik yang tinggi. Contohnya adalah mangga, sawo, rambutan dan kelengkeng.

"Sawo dan kelengkeng itu manis banget. Lebih baik makan buah yang dimakan dengan kulitnya seperti apel atau pir, karena kulitnya mengandung serat yang memperlambat penyerapan gula," papar dr Fiastuti lagi.

Kentang diketahui sebagai salah satu sumber karbohidrat pengganti nasi. Nyatanya, kentang tergolong makanan dengan indeks glikemik tinggi dengan angka di atas 90.

Cornflake meski terbuat dari jagung, termasuk makanan dengan indeks glikemik yang tinggi. Hal ini karena kebanyakan cornflake yang dijual di pasaran sudah diproses dan mendapat banyak tambahan gula dan kalori.

(mrs/up)

Berita Terkait