Dipublikasi dalam jurnal JAMA Internal Medicine, studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Stanford University menemukan bahwa penjualan sayuran dapat meningkat hingga 25 persen bila produk menggunakan label-label menggoda. Hal ini diketahui peneliti setelah melakukan eksperimen di kantin kampus.
Baca juga: Anak yang Makan Sayur Tiap Hari Cenderung Bagus Nilai Sekolahnya
Sepanjang satu semester kantin kampus menerapkan menu makanan dengan nama-nama berbeda terbagi atas empat kelompok:
- dasar (menu makanan seperti biasa contohnya "wortel rebus").
- sehat restriktif (menu makanan berlabel sehat restriktif seperti "wortel bebas pengawet").
- sehat positif (menu makanan berlabel sehat seperti "wortel kaya vitamin C").
- menggoda (menu makanan mewah menggoda seperti "wortel dengan bumbu sitrus").
Hasilnya makanan dengan label menggoda dipilih 25 persen lebih banyak dari label makanan dasar, 41 persen lebih banyak dari label makanan sehat restriktif, dan 35 persen lebih banyak dari label makanan sehat positif.
Pemimpin studi Brad Turnwald mengatakan hal tersebut masuk akal bila dipikirkan dari ilmu psikologi di baliknya.
"Sebagian besar orang ketika memilih makanan dimotivasi olah rasa. Dan studi menunjukkan bahwa orang-orang cenderung berpikir bahwa menu makanan sehat entah mengapa akan terasa lebih tidak enak," kata Brad seperti dikutip dari BBC, Kamis (15/6/2017).
"Label di sini bisa sangat memengaruhi pengalaman sensoris mengubah bagaimana kita merasakan makanan. Jadi kami ingin mengubah cara berpikir orang-orang tentang sayuran dengan label menggoda," lanjut Brad.
Baca juga: Tak Cuma Bikin Langsing, Makan Sayur dan Buah Juga Bikin Happy (fds/up)