Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri sebetulnya sudah memberikan klarifikasi bahwa isu beras plastik itu adalah hoax. Memang ada beras yang tinggi kandungan amilosa dan amilopektinnya sehingga mudah dibentuk menjadi bola.
Baca juga: Nasi Dikepal Bisa Membal, Tandanya Mengandung Plastik? Ini Kata BPOM
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan berisiko besar, konsumen terganggu pencernaan dan kesehatannya karena tidak aman tidak bisa dicerna," ungkap Prof Hardiansyah kepada detikHealth dan ditulis Senin (28/8/2017).
Alasan kedua adalah beras dari plastik tidak menguntungkan secara ekonomi bagi sang pemalsu. Prof Hardinsyah menjelaskan biaya bahan baku biji plastik bisa sekitar Rp 15 ribu sampai 26 ribu per kilogram, belum lagi ditambah biaya pengolahannya. Jumlah biaya tersebut lebih mahal dari beras biasa.
"Kalau mau menipu dan meraup untung tidak mungkin dari bahan pengganti yang lebih mahal," kata Prof Hardin.
Baca juga: Masyarakat Diresahkan Peredaran Beras Plastik (fds/mrs)











































