"Saya kesakitan setiap detik setiap hari... Sejujurnya saya tidak pernah berpikir bisa hidup sampai di atas usia 20 tahun," ujar Brian dikutip dari BBC, Senin (20/11/2017).
Baca juga: Ini Dia Babi Rekayasa Genetik Pertama untuk Transplantasi Manusia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini pasien dengan Hunter's syndrome hanya bisa mendapatkan terapi enzim seumur hidupnya untuk memecah molekul gula mucopolysaccharides.
Nah pada kasus Brian ia mendapatkan terapi eksperimen di mana tim dokter dari UCSF Benioff Children's Hospital mencoba menyunting informasi genetiknya. Dengan menggunakan dua 'gunting' molekular dokter berusaha membuang informasi genetik yang cacat dan memasukkan informasi genetik baru.
dr Chester Whitley selaku salah satu peneliti mengatakan tes rekayasa genetik ini sudah dilakukan pada tikus. Ia yakin bahwa hal yang sama dapat juga diterapkan pada manusia.
"Jika terapi bekerja dengan baik sama seperti pada tikus maka dampaknya akan sangat besar. Saya sangat optimis kita bisa mendapatkan cara yang aman dan efektif untuk memberikan terapi genetik," ungkap dr Chester.
Tes masih terus berjalan dan untuk saat ini Brian mengaku tidak merasakan efek samping yang tidak diinginkan dari terapi.
Baca juga: Ilmuwan Tiongkok Lakukan Rekayasa Genetik Pada Embrio Manusia (fds/up)











































