Untuk setiap gejala, ada beberapa atau bahkan mungkin ratusan penyakit yang sesuai. Artinya, kini penyakit tak hanya mengandalkan gejala-gejala spesifik saja, namun juga tes-tes khusus, riwayat keluarga dan konteks lainnya.
National Patient Safety Foundation mencatat sebanyak 40 persen dokter kerap melakukan kesalahan diagnosis, bahkan seorang ahli sekalipun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tujuh Tahun Meyakini Tak Berumur Panjang, Ternyata Salah Diagnosis
Perut kembung
|
Foto: Thinkstock
|
Namun beberapa kasus kembung yang serius bisa jadi sebagai gejala dari kanker ovarium atau pertumbuhan bakteri yang terlalu cepat di usus kecil (divertikulitis).
Sindrom iritasi usus besar (Irritable bowel syndrome/IBS)
|
Foto: thinkstock
|
Gejala yang ditimbulkan dari IBS adalah sakit perut yang parah, kram, gas berlebih, pola buang air besar yang tidak teratur (diare, sembelit atau keduanya). Kondisi ini bisa diobati dengan perubahan pola makan, seperti perbanyak mengonsumsi serat.
Penyakit jantung
|
Foto: DW (News)
|
Gejala penyakit jantung yang lain adalah jantung berdebar, pusing dan kelelahan di siang hari meski mendapat istirahat malam yang cukup.
Baca juga: Ingin Bebas Dari Penyakit Jantung? Yuk Cegah Dengan Lakukan 6 Hal Ini
Fibromyalgia
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Gejala yang timbul bisa bervariasi dari orang ke orang, sehingga sering diartikan sebagai depresi, lupus, penyakit Lyme, gangguan tidur atau gangguan tiroid.
Penyakit tiroid
|
Foto: Thinkstock
|
Misalnya didiagnosis sebagai depresi, ketidakseimbangan hormon atau pada usia lanjut sebagai gejala menopause. Gejala penyakit ini terjadi bertahap, sehingga kadang sulit didiagnosis oleh dokter.
Halaman 2 dari 6











































