Penyakit-penyakit Ini Sering Mengalami Salah Diagnosis (1)

Penyakit-penyakit Ini Sering Mengalami Salah Diagnosis (1)

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Kamis, 08 Mar 2018 09:42 WIB
Penyakit-penyakit Ini Sering Mengalami Salah Diagnosis (1)
Foto: iStock
Jakarta - Ada ribuan penyakit yang telah ditemukan dalam kurun waktu satu abad terakhir ini. Selain kita berarti hidup lebih panjang dan lebih sehat, ini juga berarti bahwa proses mendiagnosis seseorang dengan kondisi yang tepat juga makin kompleks.

Untuk setiap gejala, ada beberapa atau bahkan mungkin ratusan penyakit yang sesuai. Artinya, kini penyakit tak hanya mengandalkan gejala-gejala spesifik saja, namun juga tes-tes khusus, riwayat keluarga dan konteks lainnya.

National Patient Safety Foundation mencatat sebanyak 40 persen dokter kerap melakukan kesalahan diagnosis, bahkan seorang ahli sekalipun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 5 penyakit yang kerap alami salah diagnosis:

Baca juga: Tujuh Tahun Meyakini Tak Berumur Panjang, Ternyata Salah Diagnosis

Perut kembung

Foto: Thinkstock
Sebagian besar perempuan sering mengalami perut kembung, misalnya setelah makan, sekitar masa menstruasi, terlalu banyak mengonsumsi garam atau stres. Kondisi ini bisa terjadi pada tahapan ringan hingga parah.

Namun beberapa kasus kembung yang serius bisa jadi sebagai gejala dari kanker ovarium atau pertumbuhan bakteri yang terlalu cepat di usus kecil (divertikulitis).

Sindrom iritasi usus besar (Irritable bowel syndrome/IBS)

Foto: thinkstock
Penyakit ini termasuk salah satu yang sering terjadi kesalahan diagnosis. Biasanya didiagnosis sebagai gangguan perut kembung sederhana atau sebagai gejala PMS.

Gejala yang ditimbulkan dari IBS adalah sakit perut yang parah, kram, gas berlebih, pola buang air besar yang tidak teratur (diare, sembelit atau keduanya). Kondisi ini bisa diobati dengan perubahan pola makan, seperti perbanyak mengonsumsi serat.

Penyakit jantung

Foto: DW (News)
Penyakit jantung termasuk salah satu penyakit yang mematikan dan seringkali salah didiagnosis sebagai penyakit heartburn (rasa terbakar di perut) atau kecemasan berlebih. Karena gejala penyakit jantung yang timbul seperti nyeri dada, sesak napas dan mual, merupakan gejala dari dua penyakit tersebut.

Gejala penyakit jantung yang lain adalah jantung berdebar, pusing dan kelelahan di siang hari meski mendapat istirahat malam yang cukup.

Baca juga: Ingin Bebas Dari Penyakit Jantung? Yuk Cegah Dengan Lakukan 6 Hal Ini

Fibromyalgia

Foto: ilustrasi/thinkstock
Fibromyalgia sering disebut sebagai 'penyakit yang tak terlihat (invisible disease)'. Hal ini karena sulit untuk mendiagnosis dan juga relatif jarang terjadi. Sebagian besar gejala yang muncul adalah rasa geli di kulit, nyeri otot dan kejang, kelemahan tungkai dan bahkan sakit pada saraf.

Gejala yang timbul bisa bervariasi dari orang ke orang, sehingga sering diartikan sebagai depresi, lupus, penyakit Lyme, gangguan tidur atau gangguan tiroid.

Penyakit tiroid

Foto: Thinkstock
Karena gejala yang umum terjadi adalah kenaikan berat badan, kulit kering, kuku yang rapuh, sembelit serta rasa sakit atau nyeri, maka penyakit tiroid sering kali salah didiagnosis.

Misalnya didiagnosis sebagai depresi, ketidakseimbangan hormon atau pada usia lanjut sebagai gejala menopause. Gejala penyakit ini terjadi bertahap, sehingga kadang sulit didiagnosis oleh dokter.
Halaman 2 dari 6
Sebagian besar perempuan sering mengalami perut kembung, misalnya setelah makan, sekitar masa menstruasi, terlalu banyak mengonsumsi garam atau stres. Kondisi ini bisa terjadi pada tahapan ringan hingga parah.

Namun beberapa kasus kembung yang serius bisa jadi sebagai gejala dari kanker ovarium atau pertumbuhan bakteri yang terlalu cepat di usus kecil (divertikulitis).

Penyakit ini termasuk salah satu yang sering terjadi kesalahan diagnosis. Biasanya didiagnosis sebagai gangguan perut kembung sederhana atau sebagai gejala PMS.

Gejala yang ditimbulkan dari IBS adalah sakit perut yang parah, kram, gas berlebih, pola buang air besar yang tidak teratur (diare, sembelit atau keduanya). Kondisi ini bisa diobati dengan perubahan pola makan, seperti perbanyak mengonsumsi serat.

Penyakit jantung termasuk salah satu penyakit yang mematikan dan seringkali salah didiagnosis sebagai penyakit heartburn (rasa terbakar di perut) atau kecemasan berlebih. Karena gejala penyakit jantung yang timbul seperti nyeri dada, sesak napas dan mual, merupakan gejala dari dua penyakit tersebut.

Gejala penyakit jantung yang lain adalah jantung berdebar, pusing dan kelelahan di siang hari meski mendapat istirahat malam yang cukup.

Baca juga: Ingin Bebas Dari Penyakit Jantung? Yuk Cegah Dengan Lakukan 6 Hal Ini

Fibromyalgia sering disebut sebagai 'penyakit yang tak terlihat (invisible disease)'. Hal ini karena sulit untuk mendiagnosis dan juga relatif jarang terjadi. Sebagian besar gejala yang muncul adalah rasa geli di kulit, nyeri otot dan kejang, kelemahan tungkai dan bahkan sakit pada saraf.

Gejala yang timbul bisa bervariasi dari orang ke orang, sehingga sering diartikan sebagai depresi, lupus, penyakit Lyme, gangguan tidur atau gangguan tiroid.

Karena gejala yang umum terjadi adalah kenaikan berat badan, kulit kering, kuku yang rapuh, sembelit serta rasa sakit atau nyeri, maka penyakit tiroid sering kali salah didiagnosis.

Misalnya didiagnosis sebagai depresi, ketidakseimbangan hormon atau pada usia lanjut sebagai gejala menopause. Gejala penyakit ini terjadi bertahap, sehingga kadang sulit didiagnosis oleh dokter.

(Frieda Isyana Putri/up)

Berita Terkait