Hal ini disebabkan untuk mencegah terjadinya cedera pada otot, seperti yang diutarakan oleh pelatih kebugaran asal Singapura, Laila White.
"Terlampau banyak yang cedera, sehingga tak bisa (berolahraga) dalam jangka waktu lama, cuma short period aja. Karena mereka tidak mempelajari pentingnya gerakan proper dari berolahraga," kata Laila kepada detikHealth, saat ditemui di kawasan Menteng, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti misalnya, ada banyak yang melakukan olahraga di rumah lewat video tutorial. Tanpa arahan dari pakarnya, mereka berlatih sendiri padahal risiko cedera sangat tinggi.
"Hati-hati sama otot dan sendi. Utamakan safety, jangan cuma lihat video terus dilakukan. Olahraga itu kayak hidup, hidup itu berproses. Begitu juga dengan olahraga, ada warm up, main, baru cooling down," lanjut wanita yang sudah berkecimpung dalam dunia fitness selama 20 tahun ini.
Bagi Laila, olahraga itu cukup mudah karena intinya adalah menggerakkan tubuh kita. Gerakan sehari-hari seperti berjalan, berenang, bertanam lebih baik daripada duduk saja menonton televisi atau bekerja di depan komputer.
Ia menyebut untuk memanfaatkan waktu berapapun yang kita punya tiap harinya untuk berolahraga. Jangan selalu beralasan tidak ada waktu, dan juga tak perlu repot ke gym atau menonton video tutorial, cukup dengan berjalan 10-15 menit tiap pagi misalnya.
"Aku tumbuh besar di kampung, jadi kita main di luar. Tanpa treadmill kita sudah lebih aktif. Sekarang orang terlampau sibuk dan saking modernnya olahraga itu harus ke gym. Padahal simpel aja," kata Laila.
"Lebih baik untuk berolahraga kecil tiap harinya, sedikit demi sedikit lalu tingkatkan. Everything you do is progress. the more you feel fitter the more you want to do,"lanjutnya lagi.











































