Molor Terus Saat Weekend? Waspadai 4 Penyakit Ini (2)

Molor Terus Saat Weekend? Waspadai 4 Penyakit Ini (2)

Suherni Sulaeman - detikHealth
Minggu, 08 Jul 2018 13:10 WIB
Molor Terus Saat Weekend? Waspadai 4 Penyakit Ini (2)
Tak sedikit yang menggunakan akhir pekannya untuk tidur berjam-jam. Padahal jika hal itu dijadikan kebiasaan, maka risiko penyakit akan datang. Foto: thinkstock
Jakarta - Banyak orang berpikir untuk tidur lebih lama saat weekend karena merasa tidak cukup tidur selama weekday. Ini karena selama weekday waktu dihabiskan dengan banyaknya pekerjaan.

Beberapa orang mungkin memang akan merasa segar dan fit jika tidur lebih lama saat weekend, tapi bukan berarti Anda bisa menjadikan tidur lebih lama sebagai kebiasaan saat weekend. Sebab, mengutip dari Shape, tidur terus saat weekend justru tidak baik bagi tubuh.

Diabetes

Foto: ilustrasi/thinkstock
Tidur selama berjam-jam atau sebaliknya terlalu sedikit menimbulkan kesehatan yang sama, yakni berpengaruh pada peningkatan risiko diabetes.

Menurut American Diabetes Association, orang yang sering tidur terlalu lama atau tidur kurang lebih enam hingga tujuh jam di malam hari berisiko mengalami gangguan dalam kadar glukosa atau kadar gula darah.

Sakit kepala

Foto: thinkstock
Jika Anda bukan termasuk orang yang biasa tidur lama, dan menggunakan akhir pekan Anda untuk tidur lebih lama dari biasanya, kemungkinan Anda akan bangun dalam keadaan sakit kepala.

Tidur yang terlalu lama di siang hari membuat mata sulit terpejam pada malam hari. Akibatnya, Anda akan mengalami sakit kepala pada keesokan harinya. Hal ini terjadi karena tidur terlalu lama dapat mempengaruhi kerja senyawa kimia di otak.

Lelah

Foto: thinkstock
Tidur terlalu banyak menggeser siklus tidur-bangun Anda, menyebabkan Anda merasa letih dan lesu sepanjang hari, mirip-mirip seperti jet lag.

Jadi daripada mencoba 'mengejar' waktu tidur, cobalah untuk tidur pada jam-jam tetap seperti biasanya. Percayalah, tubuh Anda akan terasa lebih segar kembali.

Kematian

Foto: Thinkstock
Ini adalah hal yang paling mengejutkan. Hasil studi menunjukkan, orang-orang yang tidur 9 jam atau lebih semalam, memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi daripada orang yang tidur 7 atau 8 jam per malam.

Memang tak ada penjelasan secara ilmiah, namun ubahlah kebiasaan tidur berlebihan tersebut dengan waktu tidur yang ideal.
Halaman 2 dari 5
Tidur selama berjam-jam atau sebaliknya terlalu sedikit menimbulkan kesehatan yang sama, yakni berpengaruh pada peningkatan risiko diabetes.

Menurut American Diabetes Association, orang yang sering tidur terlalu lama atau tidur kurang lebih enam hingga tujuh jam di malam hari berisiko mengalami gangguan dalam kadar glukosa atau kadar gula darah.

Jika Anda bukan termasuk orang yang biasa tidur lama, dan menggunakan akhir pekan Anda untuk tidur lebih lama dari biasanya, kemungkinan Anda akan bangun dalam keadaan sakit kepala.

Tidur yang terlalu lama di siang hari membuat mata sulit terpejam pada malam hari. Akibatnya, Anda akan mengalami sakit kepala pada keesokan harinya. Hal ini terjadi karena tidur terlalu lama dapat mempengaruhi kerja senyawa kimia di otak.

Tidur terlalu banyak menggeser siklus tidur-bangun Anda, menyebabkan Anda merasa letih dan lesu sepanjang hari, mirip-mirip seperti jet lag.

Jadi daripada mencoba 'mengejar' waktu tidur, cobalah untuk tidur pada jam-jam tetap seperti biasanya. Percayalah, tubuh Anda akan terasa lebih segar kembali.

Ini adalah hal yang paling mengejutkan. Hasil studi menunjukkan, orang-orang yang tidur 9 jam atau lebih semalam, memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi daripada orang yang tidur 7 atau 8 jam per malam.

Memang tak ada penjelasan secara ilmiah, namun ubahlah kebiasaan tidur berlebihan tersebut dengan waktu tidur yang ideal.

(hrn/up)

Berita Terkait