Waspadai Silent Ischemia, Serangan Jantung Tak Bergejala pada Diabetes

Laporan dari Denmark

Waspadai Silent Ischemia, Serangan Jantung Tak Bergejala pada Diabetes

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Senin, 06 Agu 2018 16:00 WIB
Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko diabetes tipe 2. Penyakit ini juga bisa memicu komplikasi berupa penyakit jantung koroner. (AN Uyung Pramudiardja/detikHealth)
Kopenhagen - Penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu komplikasi paling mematikan pada diabetes alias kencing manis. Serangan jantung pada kondisi tersebut bahkan bisa muncul tanpa gejala.

"Kita sebut silent Ischemia. Nggak ada gejala khas, paling-paling pingsan begitu saja," kata dr Iwan Dakota, SpJP(K), Direktur RS Jantung Harapan Kita, dalam perbincangan dengan detikHealth di sela-sela kunjungan ke kantor pusat Novo Nordisk di Kopenhagen baru-baru ini.

Menurut dr Iwan, diabetes ditemukan pada 30 persen kasus penyakit jantung koroner. Karenanya, ia menganjurkan pasien diabetes untuk melakukan check up rutin setahun sekali.

"Harus check up rutin. Karena tahun ini bebas, tahun depan bisa saja kena," kata dr Iwan.



Kadar gula darah yang tinggi pada diabetes, menurut dr Iwan bisa menyebabkan pembuluh darah menciut. Kondisi pembuluh darah pada pasien diabetes juga menyebabkan plak lebih mudah terbentuk, sehingga memicu penyumbatan.

"Kalau sudah ada penyumbatan di 2-3 titik, biasanya langsung kita bypass. Karena kalau cuma pasang stent (cincin atau ring jantung), biasanya akan muncul lagi di tempat lain," jelas dr Iwan.



Menepuk Lengan Kiri Dapat Atasi Jantung, Hoax atau Tidak? Simak Videonya:

[Gambas:Video 20detik]

(up/up)