Bisa Sampai Seharian, 5 Tes Kesehatan Ini Paling Banyak Makan Waktu

Bisa Sampai Seharian, 5 Tes Kesehatan Ini Paling Banyak Makan Waktu

Widiya Wiyanti - detikHealth
Senin, 13 Agu 2018 16:37 WIB
Bisa Sampai Seharian, 5 Tes Kesehatan Ini Paling Banyak Makan Waktu
Bakal Capres dan Cawapres harus melakukan tes kesehatan hingga 12 jam. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta - Bakal Capres dan Cawapres untuk Pemilu Presiden 2019 tengah menjalani proses tes kesehatan, yaitu salah satu syarat yang menentukan lolos atau tidaknya menjadi Capres dan Cawapres.

Hari ini, Senin (13/8/2018), Prabowo dan Sandiaga Uno sedanga menjalankan tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Senen, Jakarta Pusat. Sementara itu, bakal Capres dan Cawapres lainnya, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sudah menjalankan tes kesehatan kemarin, Minggu (12/8/2018).

Jokowi dan Ma'ruf Amin menghabiskan waktu selama 12 jam untuk menjalani serangkaian tes kesehatan. Kok lama banget ya? Tes kesehatan apa saja sih yang memakan waktu banyak?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)

Foto: Thinkstock
MMPI adalah tes psikologis untuk menilai kepribadian dan psikopatologi seseorang. Tes ini dirancang terutama dimaksudkan untuk menguji orang yang diduga memiliki kesehatan mental atau klinis lainnya.

Tes MMPI biasanya menggunakan jenis MMPI-2. Dikutip dari Psych Central, biasanya tes ini berbentuk pertanyaan benar atau salah. Pada model lama, pertanyaan berasal dari 10 subskala yang meliputi hypochondriasis, depresi, histeria, deviasi psikopat, maskulinitas/feminitas, paranoid, psychasthenia, skizofrenia, hypomania, introversi sosial. Sedangkan pada model baru berasal dari empat skala validitas, meliputi skala lie (kebohongan), skala F (mendeteksi cara yang tidak biasa), skala back F (mengukur masalah yang sama dengan skala F), dan skala K (mengidentifikasi psikopatologi).

Tes MMPI ini memakan waktu 90 menit, biasanya orang yang menjalani tes ini harus menyelesaikan sekitar lebih dari 500 soal.

Neurologi

Foto: thinkstock
Tes neurologi adalah pemeriksaan yang menilai keterampilan motorik dan sensorik, fungsi saraf kranial, fungsi pendengaran, bicara, dan penglihatan, koordinasi dan keseimbangan, kondisi mental, serta perubahan suasana hati dan perilaku.

Dikutip dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke, tes ini dapat membantu untuk mendiagnosis penyakit tumor otak, infeksi seperti ensefalitis dan meningitis, parkinson, ALS (Amyotrophic lateral sclerosis), serta epilepsi.

Biasanya tes ini menggunakan pemeriksaan sinar-X pada seluruh tubuh, terutama organ sendi. Atau menggunakan fluoroskopi, yaitu jenis sinar-x yang menggunakan sinar radiasi dosis rendah yang terus menerus menghasilkan gambar dari bagian tubuh yang bergerak, seperti aliran darah arteri. Tes ini pun memakan waktu sekitar 60 menit.

EKG dan treadmill

Foto: thinkstock
Untuk memeriksa kesehatan jantung seseorang biasanya harus menjalani tes EKG dan treadmill. Tes EKG (elektrokardiogram) adalah sebuah pembacaan dari aktivitas listrik jantung yang dicatat oleh elektroda yang ditempatkan pada dada. EKG dapat untuk mengetahui kelainan yang mungkin, atau mungkin juga tidak dapat untuk mendeteksi kelainan jantung.

EKG digunakan untuk mempelajari irama jantung yang tidak teratur, serangan jantung dan masalah lainnya. EKG juga digunakan sebelum beberapa jenis operasi, tetapi tidak ada studi yang telah meneliti apakah EKG membantu mencegah penyakit pada orang tanpa gejala. EKG biasanya tidak memerlukan biaya mahal. Prosedur tes EKG juga tidak invasif, sehingga tes ini aman.

Sedangkan tes treadmill bisa mendeteksi secara dini apakah seseorang mengidap jantung koroner. Tingkat keberhasilan tes treadmill ini untuk mendeteksi penyakit jantung, bisa mencapai 78 persen.

Kedua tes untuk melihat kesehatan jantung ini memakan waktu hingga 45 menit.

Pemeriksaan MRI

Foto: Thinkstock
Pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging) menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk membuat gambar penampang tubuh dengan menunjukkan organ, jaringan lunak, tulang, ligamen sobek hingga ke tumor atau kanker. Seseorang akan dibaringkan dan masuk ke dalam sebuah tabung tertutup dengan posisi kepala terlebih dahulu. Prosedur ini bisa memakan waktu sekitar 10 menit hingga 1 jam.

Pemeriksaan MRI tidak akan menimbulkan rasa sakit secara fisik, tapi berbaring sendiri di dalam tabung tertutup yang sempit bisa membuat seseorang stres dan merasa sesak napas. Sebaiknya menutup mata dan membayangkan sesuatu yang indah atau menyenangkan sehingga bisa membuatnya lebih santai.

Tes echocardiogram/USG Jantung

Foto: Getty Images
Tes ini juga berfungsi untuk memeriksa kesehatan jantung, terutama irama jantung. Cara kerjanya mirip dengan USG. Gunanya adalah untuk mengetahui apakah ruang-ruang jantung berada dalam kondisi normal, demikian pula dengan katup jantung, lubang antar ruang jantung kiri dan kanan, serta ketebalan otot jantung.

Tes ini memakan waktu sekitar 20 menit. Tes ini dapat membantu dokter mendiagnosis kondisi seperti gagal jantung dan fibrilasi atrium, namun belum terbukti dapat membantu orang tanpa gejala.


Halaman 2 dari 6
MMPI adalah tes psikologis untuk menilai kepribadian dan psikopatologi seseorang. Tes ini dirancang terutama dimaksudkan untuk menguji orang yang diduga memiliki kesehatan mental atau klinis lainnya.

Tes MMPI biasanya menggunakan jenis MMPI-2. Dikutip dari Psych Central, biasanya tes ini berbentuk pertanyaan benar atau salah. Pada model lama, pertanyaan berasal dari 10 subskala yang meliputi hypochondriasis, depresi, histeria, deviasi psikopat, maskulinitas/feminitas, paranoid, psychasthenia, skizofrenia, hypomania, introversi sosial. Sedangkan pada model baru berasal dari empat skala validitas, meliputi skala lie (kebohongan), skala F (mendeteksi cara yang tidak biasa), skala back F (mengukur masalah yang sama dengan skala F), dan skala K (mengidentifikasi psikopatologi).

Tes MMPI ini memakan waktu 90 menit, biasanya orang yang menjalani tes ini harus menyelesaikan sekitar lebih dari 500 soal.

Tes neurologi adalah pemeriksaan yang menilai keterampilan motorik dan sensorik, fungsi saraf kranial, fungsi pendengaran, bicara, dan penglihatan, koordinasi dan keseimbangan, kondisi mental, serta perubahan suasana hati dan perilaku.

Dikutip dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke, tes ini dapat membantu untuk mendiagnosis penyakit tumor otak, infeksi seperti ensefalitis dan meningitis, parkinson, ALS (Amyotrophic lateral sclerosis), serta epilepsi.

Biasanya tes ini menggunakan pemeriksaan sinar-X pada seluruh tubuh, terutama organ sendi. Atau menggunakan fluoroskopi, yaitu jenis sinar-x yang menggunakan sinar radiasi dosis rendah yang terus menerus menghasilkan gambar dari bagian tubuh yang bergerak, seperti aliran darah arteri. Tes ini pun memakan waktu sekitar 60 menit.

Untuk memeriksa kesehatan jantung seseorang biasanya harus menjalani tes EKG dan treadmill. Tes EKG (elektrokardiogram) adalah sebuah pembacaan dari aktivitas listrik jantung yang dicatat oleh elektroda yang ditempatkan pada dada. EKG dapat untuk mengetahui kelainan yang mungkin, atau mungkin juga tidak dapat untuk mendeteksi kelainan jantung.

EKG digunakan untuk mempelajari irama jantung yang tidak teratur, serangan jantung dan masalah lainnya. EKG juga digunakan sebelum beberapa jenis operasi, tetapi tidak ada studi yang telah meneliti apakah EKG membantu mencegah penyakit pada orang tanpa gejala. EKG biasanya tidak memerlukan biaya mahal. Prosedur tes EKG juga tidak invasif, sehingga tes ini aman.

Sedangkan tes treadmill bisa mendeteksi secara dini apakah seseorang mengidap jantung koroner. Tingkat keberhasilan tes treadmill ini untuk mendeteksi penyakit jantung, bisa mencapai 78 persen.

Kedua tes untuk melihat kesehatan jantung ini memakan waktu hingga 45 menit.

Pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging) menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk membuat gambar penampang tubuh dengan menunjukkan organ, jaringan lunak, tulang, ligamen sobek hingga ke tumor atau kanker. Seseorang akan dibaringkan dan masuk ke dalam sebuah tabung tertutup dengan posisi kepala terlebih dahulu. Prosedur ini bisa memakan waktu sekitar 10 menit hingga 1 jam.

Pemeriksaan MRI tidak akan menimbulkan rasa sakit secara fisik, tapi berbaring sendiri di dalam tabung tertutup yang sempit bisa membuat seseorang stres dan merasa sesak napas. Sebaiknya menutup mata dan membayangkan sesuatu yang indah atau menyenangkan sehingga bisa membuatnya lebih santai.

Tes ini juga berfungsi untuk memeriksa kesehatan jantung, terutama irama jantung. Cara kerjanya mirip dengan USG. Gunanya adalah untuk mengetahui apakah ruang-ruang jantung berada dalam kondisi normal, demikian pula dengan katup jantung, lubang antar ruang jantung kiri dan kanan, serta ketebalan otot jantung.

Tes ini memakan waktu sekitar 20 menit. Tes ini dapat membantu dokter mendiagnosis kondisi seperti gagal jantung dan fibrilasi atrium, namun belum terbukti dapat membantu orang tanpa gejala.


(wdw/up)

Berita Terkait