Rupanya, istilah kram otot dan cedera otot merupakan terminologi berbeda dalam dunia medis. Dijelaskan oleh dr Nurul Paramitha, MBiomed, SpKFR dari Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kram otot lebih disebabkan karena adanya gangguan fungsi sehingga menyebabkan kram.
"Kram otot itu bisa fungsinya yang terganggu, karena satu dan lain hal. Bisa karena elektrolitnya yang kurang. Asupan nutrisinya yang kurang. Sirkulasinya kurang," kata dr Mitha kepada detikHealth.
Sementara jika cedera otot lebih ke gangguan struktural, di mana otot mengalami cedera di strukturnya seperti luka atau robek yang nantinya juga akan berdampak pada gangguan fungsional otot. Penanganan pada kram dan cedera otot berbeda-beda tergantung derajat keparahannya.
"Kram otot bisa disebabkan oleh cedera otot juga. Kalau memang penyebab kram otot adalah cedera otot (strain) maka RICE masih ada tempatnya. Jika muscle cramp akibat dari dehidrasi, atau gangguan elektrolit, maka penanganannya ya atasi dehidrasi dan gangguan elektrolitnya," sambungnya.
Metode RICE (rest, ice, compression, elevation) merupakan teknik penanganan diri yang mudah dilakukan sebagai pertolongan pertama pada kram dan cedera. Setelah itu, penanganan lebih lanjut akan diserahkan kepada dokter yang lebih ahli.
Kabar terakhir dari Anthony telah disebut membaik dan diharapkan segera pulih kembali untuk dapat mengikuti pertandingan selanjutnya di hari Jumat mendatang melawan Iran. dr Mitha menyebut kemungkinan cedera atau kram yang dialami oleh Anthony termasuk kategori ringan.
"Kemungkinan cederanya ringan karena sudah diperbolehkan return to sports kan, langsung dilihat dalam waktu 24-48 jam sudah bisa pulih sempurna," tandasnya.