Veronica Adesla seorang psikolog klinis dari Personal Growth, menyebut ada beberapa batasan antara bercanda dengan bully atau pelecehan. Antara lain dilihat dari dampaknya. Jika sudah mengganggu keharmonisan atau kesejahteraan, maka sudah bukan bercanda lagi.
"Selanjutnya, mengandung unsur diskriminasi. Yang terakhir, menyebabkan konflik di lingkungan ataupun masyarakat," jelasnya kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengetahui batasan antara bercanda dengan yang namanya bullying atau pelecehan, ada baiknya juga untuk kita membatasi diri agar tidak menyinggung perasaan orang lain melalui sebuah guyonan.
"Cara membatasi diri adalah dengan tidak meneruskan ataupun melanjutkannya sebagai guyonan. Respect (menghargai) terhadap keunikan dan perbedaan. Biarkan topik 'Anak Jaksel' ini berlalu dan tidak perlu dibahas-bahas lagi," jelas Veronica.
"Ada bahasan yang lebih penting yaitu bagaimana menjadi remaja yang produktif dan gemilang untuk Indonesia maju dan bersatu," tutupnya.











































