Karena akses menuju lokasi bencana pun rusak, maka pasokan air bersih dari daerah lain pun bisa terhambat. Alhasil, para pengungsi kehabisan air bersih.
Ternyata, ada alat penyaring air yang diklaim bisa digunakan untuk menyaring air kotor menjadi air bersih, alat ini disebut 'life straw'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara menggunakannya cukup mudah, yaitu dengan membuka kedua sisi life straw, kemudian rendam dasar sedotan itu ke dalam air yang tidak layak minum. Lalu isap beberapa kali untuk menyaring air tersebut. Setelah itu air yang telah tersaring menjadi bersih.
Apakah alat ini bisa digunakan untuk para pengungsi di Donggala dan Palu? detikHealth pun menanyakan kepada Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikrobia (KPRA), dr Harry Parathon, SpOG.
"Ya saya pernah lihat suka dibawa-bawa. Kalau sedang camping ambil dari sungai, it's okey," ujarnya.
"Tapi kalau bencana seperti ini, situasi tanahnya terbongkar, septic tank rumah juga terbongkar, bakteri juga menyebar," lanjutnya.
dr Harry tidak yakin bahwa air-air kotor yang ada di Donggala dan Palu terbebas dari bakteri serta mikorba berbahaya. Mengingat gempa berkekuatan 7,4 SR dan tsunami hebat meluluhlantahkan daerah itu.
"Untuk menghilangkan partikel-partikel berbahaya, bahan kimia, dan lain-lain, sebaiknya disaring, terus dimasak. Dalam situasi gempa seperti ini, sebaiknya dimasak lagi," tegasnya.
Tonton juga 'Dear Warga Palu, Menjarah Termasuk Kriminal dan Bisa Ditindak!':
(wdw/up)











































