Jakarta -
Kanker payudara tercatat sebagai salah satu jenis kanker paling mematikan pada perempuan. Tidak diketahui pasti penyebabnya, tetapi genetik serta gaya hidup tidak sehat termasuk dalam faktor risikonya.
Dunia kesehatan mengenal tiga tipe kanker payudara. Pembedaan bergantung dari respons sel kanker pada hormon yang merangsang pertumbuhannya. Tipe kanker menentukan jenis pengobatan yang ditempuh pasien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tipe kanker payudara dikutip dari WebMD.
Hormone receptor-positive
Foto: thinkstock
|
Sekitar 80 persen kanker payudara adalah ER-positive, yang berarti sel kanker tumbuh dengan merespon kadar hormon esterogen. Selain itu, 65 persen kasus adalah PR-positive yang berarti tumbuh dengan merespons hormon progesteron.
Hasil pemeriksaan akan menentukan tipe kanker payudara cenderung positif ER atau PR. Tipe kanker positif ER dan PR biasanya lebih merespon terapi hormon dibandung negatif ER dan PR. Pasien biasanya menerima terapi hormon usai operasi, kemoterapi, dan radiasi. Terapi ini bertujuan mencegah pertumbuhan ulang kanker dengan menghalangi efek esterogen.
HER2-positive
Foto: Ilustrasi/thinkstock
|
Sekitar 20 persen kanker payudara bertipe HER2-positive, yang merupakan jenis protein yang diproduksi sel kanker. Tipe HER2-positive cenderung agresif, tumbuh cepat, dan mudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker jenis ini biasanya diobati dengan trastuzumab yang telah terbukti efektif.
Obat serupa juga digunakan dalam tahap pertumbuhan awal kanker. Trastuzumab diberikan bersamaan dengan kemoterapi usai operasi, pada kanker yang sudah bermetastesis. Obat ini memiliki efek samping gangguan jantung dan paru meski terbatas. Ilmuwan masih meneliti berapa lama penderita kanker bisa mengonsumsi trastuzumab untuk manfaat terbaik.
Triple-negative
Foto: Thinkstock
|
Riset masih terus dilakukan untuk mengetahui terapi paling efektif untuk kanker bertipe Triple-negative. Jenis kanker ini umumnya merespon kemoterapi usai operasi, namun selnya kembali tumbuh setelah beberapa saat.
Kanker bertipe Triple-negative tidak punya reseptor esterogen, progesteron, dan tak mengekspresikan protein HER2. Kasus yang umumnya berkaitan dengan gen BRCA1 ini ditemukan sebanyak 10-20 persen dari seluruh kanker payudara.
Sekitar 80 persen kanker payudara adalah ER-positive, yang berarti sel kanker tumbuh dengan merespon kadar hormon esterogen. Selain itu, 65 persen kasus adalah PR-positive yang berarti tumbuh dengan merespons hormon progesteron.
Hasil pemeriksaan akan menentukan tipe kanker payudara cenderung positif ER atau PR. Tipe kanker positif ER dan PR biasanya lebih merespon terapi hormon dibandung negatif ER dan PR. Pasien biasanya menerima terapi hormon usai operasi, kemoterapi, dan radiasi. Terapi ini bertujuan mencegah pertumbuhan ulang kanker dengan menghalangi efek esterogen.
Sekitar 20 persen kanker payudara bertipe HER2-positive, yang merupakan jenis protein yang diproduksi sel kanker. Tipe HER2-positive cenderung agresif, tumbuh cepat, dan mudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker jenis ini biasanya diobati dengan trastuzumab yang telah terbukti efektif.
Obat serupa juga digunakan dalam tahap pertumbuhan awal kanker. Trastuzumab diberikan bersamaan dengan kemoterapi usai operasi, pada kanker yang sudah bermetastesis. Obat ini memiliki efek samping gangguan jantung dan paru meski terbatas. Ilmuwan masih meneliti berapa lama penderita kanker bisa mengonsumsi trastuzumab untuk manfaat terbaik.
Riset masih terus dilakukan untuk mengetahui terapi paling efektif untuk kanker bertipe Triple-negative. Jenis kanker ini umumnya merespon kemoterapi usai operasi, namun selnya kembali tumbuh setelah beberapa saat.
Kanker bertipe Triple-negative tidak punya reseptor esterogen, progesteron, dan tak mengekspresikan protein HER2. Kasus yang umumnya berkaitan dengan gen BRCA1 ini ditemukan sebanyak 10-20 persen dari seluruh kanker payudara.
(up/up)