Jakarta -
Bulan Oktober diperingati secara global sebagai bulan Peduli Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat di tahun 2018 diperkirakan 627 ribu wanita meninggal akibatnya, dan angka tersebut mencakup 15 persen dari seluruh kematian wanita akibat kanker.
Angka kematian tertinggi berada di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Nyaris 70 persen wanita pengidap kanker payudara terdiagnosis saat sudah stadium lanjut di mana angka harapan hidupnya semakin rendah.
Bahkan kini kanker payudara juga sudah menyerang usia produktif dan muda. Oleh karena itu, perlunya adanya deteksi dini dan pencegahan. Ladies, kamu bisa mencegahnya dengan cara-cara berikut ini:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makan buah dan sayuran
Foto: iStock
|
Bukan tanpa sebab kini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI gencar mengimbau masyarakat untuk lebih rutin makan buah dan sayur. Sayur-sayuran hijau seperti brokoli atau seledri memiliki zat anti-kanker yang dapat memperlambat pembentukan tumor, seperti dikutip dari Times of India.Selain sayuran, menurut studi yang dilakukan oleh International Journal of Cancer, mengonsumsi buah dan sayur yang kaya akan nutrisi dapat membantu melawan jenis kanker yang lebih agresif.
Jangan abaikan payudaramu
Foto: Ilustrasi/thinkstock
|
Mengecek dan lebih peduli pada tubuhmu adalah langkah penting selanjutnya. Sayangnya, masih banyak wanita yang mengabaikan payudara mereka dan baru menemukan kejanggalan saat mereka terdiagnosis pada stadium yang sudah lanjut.
Kanker payudara umumnya ditandai dengan kemunculan benjolan di dalam payudara. Jika kamu merasa ada yang aneh atau tak biasa dengan payudaramu, jangan abaikan dan segera periksakan ke dokter.
Tanda-tanda yang bisa kamu temukan selain benjolan adalah iritas kulit atau kulit mengelupas, cairan keluar dari puting, nyeri payudara, puting memerah dan menyusut. Pada beberapa kasus, nyeri punggung dalam waktu lama juga bisa menjadi indikasi.
Deteksi dini
Foto: Ilustrasi/thinkstock
|
Deteksi dini bisa dilakukan dengan dua cara. Yang pertama adalah melakukan SADARI atau periksa payudara sendiri. Yakni dengan cara memeriksa ada atau tidaknya benjolan di payudara, atau menemukan yang aneh di payudaramu. Lakukan di depan kaca agar lebih seksama.Mamogram adalah langkah selanjutnya jika kamu menemukan adanya kejanggalan. Mamogram merupakan cara dengan memindai payudara untuk melihat apakah ada sel tumor kanker di dalam payudaramu. Wanita berusia di atas 35 tahun wajib untuk periksa dengan mamogram.
Hindari makanan olahan
Foto: Istimewa
|
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak memakan makanan olahan, semakin tinggi risiko terkena payudara, sekitar 10 persen. Makanya, mulai dari sekarang singkirkan atau kurangi konsumsi minuman ringan dan bersoda, makanan ringan, keju produksi pabrik dan makanan-makanan beku.
Makanan segar dan organik tak hanya terasa lebih enak dan lezat, namun juga bisa membuatmu semakin sehat dan menambah usiamu.
Bukan tanpa sebab kini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI gencar mengimbau masyarakat untuk lebih rutin makan buah dan sayur. Sayur-sayuran hijau seperti brokoli atau seledri memiliki zat anti-kanker yang dapat memperlambat pembentukan tumor, seperti dikutip dari Times of India.
Selain sayuran, menurut studi yang dilakukan oleh International Journal of Cancer, mengonsumsi buah dan sayur yang kaya akan nutrisi dapat membantu melawan jenis kanker yang lebih agresif.
Mengecek dan lebih peduli pada tubuhmu adalah langkah penting selanjutnya. Sayangnya, masih banyak wanita yang mengabaikan payudara mereka dan baru menemukan kejanggalan saat mereka terdiagnosis pada stadium yang sudah lanjut.
Kanker payudara umumnya ditandai dengan kemunculan benjolan di dalam payudara. Jika kamu merasa ada yang aneh atau tak biasa dengan payudaramu, jangan abaikan dan segera periksakan ke dokter.
Tanda-tanda yang bisa kamu temukan selain benjolan adalah iritas kulit atau kulit mengelupas, cairan keluar dari puting, nyeri payudara, puting memerah dan menyusut. Pada beberapa kasus, nyeri punggung dalam waktu lama juga bisa menjadi indikasi.
Deteksi dini bisa dilakukan dengan dua cara. Yang pertama adalah melakukan SADARI atau periksa payudara sendiri. Yakni dengan cara memeriksa ada atau tidaknya benjolan di payudara, atau menemukan yang aneh di payudaramu. Lakukan di depan kaca agar lebih seksama.
Mamogram adalah langkah selanjutnya jika kamu menemukan adanya kejanggalan. Mamogram merupakan cara dengan memindai payudara untuk melihat apakah ada sel tumor kanker di dalam payudaramu. Wanita berusia di atas 35 tahun wajib untuk periksa dengan mamogram.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak memakan makanan olahan, semakin tinggi risiko terkena payudara, sekitar 10 persen. Makanya, mulai dari sekarang singkirkan atau kurangi konsumsi minuman ringan dan bersoda, makanan ringan, keju produksi pabrik dan makanan-makanan beku.
Makanan segar dan organik tak hanya terasa lebih enak dan lezat, namun juga bisa membuatmu semakin sehat dan menambah usiamu.
(frp/up)