Suka Cekrak-Cekrek di Gym? Catat, Ini Plus-Minus Pamer Foto Saat Olahraga

Suka Cekrak-Cekrek di Gym? Catat, Ini Plus-Minus Pamer Foto Saat Olahraga

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 30 Okt 2018 07:04 WIB
Suka Cekrak-Cekrek di Gym? Catat, Ini Plus-Minus Pamer Foto Saat Olahraga
Kebiasaan foto-foto saat olahraga punya dua sisi, menguntungkan dan merugikan (Foto: iStock)
Jakarta - Olahraga rutin adalah hal yang baik untuk ditularkan, antara lain lewat posting foto di media sosial. Tapi bagi sebagian orang, posting foto sedang olahraga cuma jadi ajang pamer dan belum tentu olahraganya dilakukan dengan benar.

Kebiasaan pamer foto saat olahraga membuat para istruktur khawatir, tujuan untuk sehat terlupakan karena tenggelam dalam kebutuhan untuk narsis di media sosial. Tak bisa dipungkiri, seseorang yang terlalu sibuk foto-foto bisa saja olahraganya terganggu karena jadi kehilangan fokus.

"Kalau menurut saya pribadi itu, temen-temen kalau sudah mulai masuk berolahraga gadgetnya disimpan dulu saja," kata Arrijal Hardiansyah Rasyid, Intstruktur TRX dari Kaloria Studio.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Tetapi sisi positifnya adalah semangat untuk hidup sehat bisa menular lewat foto-foto tersebut. Berbagai tanda pagar (tagar) alias hashtag bertema olahraga bertebaran di media sosial, seperti #fitspiration atau #fitspo yang sempat sangat populer.

Sebenarnya apa saja sih untuk ruginya pamer foto saat olahraga? Berikut ini, detikHealth merangkumnya untuk kalian.

Beri motivasi untuk berolahraga

Foto: iStock
Berfoto saat olahraga awalnya memiliki maksud untuk memotivasi orang agar berolahraga dengan rutin, makan makanan yang sehat dan lebih menjaga tubuh mereka.

Tagar #fitspiration juga dianggap mampu untuk meningkatkan mood yang baik ketika berolahraga, baik ketika latihan sendiri maupun secara berkelompok.

Tips-tips di caption sangat membantu

Foto: iStock
Tidak cuman foto atau video, isi caption konten #fitspiration saat berolahraga juga berisi tips yang sangat membantu untuk mereka yang pengin menurunkan berat badan atau memperkuat bagian tubuh tertentu misal otot lengan atau perut.

Tapi kok malah insecure ya?

Foto: iStock
Menurut penelitian, mereka yang mengunggah foto dengan tagar #fitspiration merasa tertekan jika badannya tidak sama seperti mereka yang bugar dan kekar. Kebanyakan dari mereka akan selalu 'merasa gemuk' yang akan mengarah ke depresi, kecemasan, hingga gangguan pola makan.

Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa wanita memiliki kecenderungan untuk merasa rendah diri apabila melihat konten yang serupa namun dengan hasil yang berbeda.

Berpotensi merusak kesehatan mental

Foto: iStock
Bisa jadi kebiasaan pamer foto ketika berolahraga menjadi inspirasi sebagian orang untuk menjaga tubuh tetap sehat. Namun beberapa studi juga menunjukkan bahwa hal ini dapat menyebabkan kecanduan yang berpotensi merusak kesehatan mental.

Duh, masa yang awalnya pengin pamer tubuh yang kekar dan sehat serta jadi inspirasi malah punya masalah sama kesehatan jiwa?

Jadi, pengen olahraga apa foto-foto?

Foto: iStock
Seringkali, pamer foto ketika berolahraga menjadi pemicu 'pansos' atau panjat sosial alias pengin pamer. Jadi sebenarnya bukan untuk menularkan positive fibes tapi cuman untuk pencitraan.

Menurut Arrijal, instruktur TRX, kebiasaan pamer-pamer foto olahraga juga harus seimbang. Artinya, apa yang dipamerkan seharusnya sesuai dengan kehidupan aslinya. Sederhananya, jangan hanya untuk pencitraan, dan memang bermanfaat untuk diri sendiri.

"Yang penting balanace antara sosial media dan untuk target dirinya sendiri," ujarnya saat ditemui detikHealth baru-baru ini.

Halaman 2 dari 6
Berfoto saat olahraga awalnya memiliki maksud untuk memotivasi orang agar berolahraga dengan rutin, makan makanan yang sehat dan lebih menjaga tubuh mereka.

Tagar #fitspiration juga dianggap mampu untuk meningkatkan mood yang baik ketika berolahraga, baik ketika latihan sendiri maupun secara berkelompok.

Tidak cuman foto atau video, isi caption konten #fitspiration saat berolahraga juga berisi tips yang sangat membantu untuk mereka yang pengin menurunkan berat badan atau memperkuat bagian tubuh tertentu misal otot lengan atau perut.

Menurut penelitian, mereka yang mengunggah foto dengan tagar #fitspiration merasa tertekan jika badannya tidak sama seperti mereka yang bugar dan kekar. Kebanyakan dari mereka akan selalu 'merasa gemuk' yang akan mengarah ke depresi, kecemasan, hingga gangguan pola makan.

Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa wanita memiliki kecenderungan untuk merasa rendah diri apabila melihat konten yang serupa namun dengan hasil yang berbeda.

Bisa jadi kebiasaan pamer foto ketika berolahraga menjadi inspirasi sebagian orang untuk menjaga tubuh tetap sehat. Namun beberapa studi juga menunjukkan bahwa hal ini dapat menyebabkan kecanduan yang berpotensi merusak kesehatan mental.

Duh, masa yang awalnya pengin pamer tubuh yang kekar dan sehat serta jadi inspirasi malah punya masalah sama kesehatan jiwa?

Seringkali, pamer foto ketika berolahraga menjadi pemicu 'pansos' atau panjat sosial alias pengin pamer. Jadi sebenarnya bukan untuk menularkan positive fibes tapi cuman untuk pencitraan.

Menurut Arrijal, instruktur TRX, kebiasaan pamer-pamer foto olahraga juga harus seimbang. Artinya, apa yang dipamerkan seharusnya sesuai dengan kehidupan aslinya. Sederhananya, jangan hanya untuk pencitraan, dan memang bermanfaat untuk diri sendiri.

"Yang penting balanace antara sosial media dan untuk target dirinya sendiri," ujarnya saat ditemui detikHealth baru-baru ini.

(up/up)

Berita Terkait