"Dalam riset ini, ada tiga kelompok pelajar pengguna rokok elektrik. Sebanyak 51,6 persen adalah perokok aktif, 20,9 persen berasal dari bukan perokok (gateway), dan 27,5 persen adalah mantan perokok," kata dosen dan peneliti Mouhamad Bigwanto dari Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UHAMKA pada detikHealth.
Kelompok perokok aktif adalah remaja yang menggunakan rokok batangan dan elektrik dalam kehidupan sehari-hari. Kelompok ini masih merokok dalam waktu satu bulan terakhir sebelum penelitian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bigwanto, hasil riset terhadap 767 siswa SMA dan SMK di Jakarta menegaskan 'kesuksesan' vape meraih pasar remaja. Image positif vape bahkan sukses menggandeng remaja yang awalnya telah berhenti merokok. Dengan kondisi ini, Bigwanto menyarankan pemerintah segera mengatur regulasi vape sebelum meraih pasar yang lebih besar.
Baca juga: Yang Ada dan Nggak Ada di Rokok Elektrik |
Saksikan juga video 'Antara Vape dan Shisa, Manakah yang Lebih Berbahaya?':












































