"Mesin cuci darah sebenarnya kan pengganti ginjal yang sudah rusak. Nah di mesin itu ada filternya, namanya dialiser atau penyaring. Dialiser kalau di bagian ginjal itu saringannya, jadi darah pasien kita ambil disedot nanti masuk ke dialiser untuk disaring. Jadi menyaring toksin yang tidak terpakai terus darahnya dipompa dan masuk lagi ke tubuh pasien," tutur dr Sujitno Fadli dari Rena Medika Klinik Hemodialisis, saat dijumpai oleh detikHealth, Kamis (3/1/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dialiser nanti terjadi proses difusi ultra filtrasi, jadi darah tidak akan bercampur dengan cairan dialisat. Nanti darah yang sudah bersih akan masuk kembali ke tubuh pasien," kata dr Hani, penanggungjawab Rena Medika Klinik Hemodialisis tersebut.
dr Hani menambahkan, mesin untuk cuci darah akan di-setting sesuai kebutuhan pasien. Beberapa pasien pakai mesin HD biasa, jadi prosesnya hanya sekali saring berbeda jika pakai HFR.
"Kalau pada HD biasa, protein terbuang banyak kalau HFR tidak. Jadi tidak banyak nutrisi yang dibuang karena HFR (Hemodiafiltration with Endogen Reinfusion) melakukan lebih banyak proses penyaringan," pungkas Hani.











































