Menanggapi kecenderungan tersebut, psikolog Bona Sardo dari Universitas Indonesia (UI) mengingatkan emosi tak perlu terpancing saat nonton debat. Penonton justru harus punya cukup bekal informasi sebelum menyaksikan adu pendapat antar 2 pasangan calon (paslon).
"Nggak perlu emosi waktu nonton. Supaya nggak emosi, sebelum nonton pastikan punya pembanding sehingga tidak semua informasi ditelan bulat-bulat. Semua informasi sebetulnya memang harus dicerna dulu sebelum diterima," kata Bona yang juga dosen di Fakultas Psikologi UI pada detikHealth, Rabu (16/01/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kecukupan informasi, Bona juga mengingatkan pentingnya tidak memihak pada salah satu paslon. Secara psikologis, keberpihakan menyebabkan seseorang cenderung bias pada salah satu kandidat. Akibatnya, apapun perkataan kandidat dianggap benar meski faktanya masih diragukan.
Keberpihakan sangat berisiko bagi penonton yang tidak punya kecukupan informasi. Perbedaan pendapat yang tidak diterima dengan baik bisa memancing emosi, yang dampaknya berisiko merugikan salah satu paslon.
Dengan kemungkinan tersebut, Bona kembali mengingatkan pentingnya keseimbangan informasi sebelum nonton debat. Kecukupan informasi memungkinkan penonton menilai kebenaran pendapat yang disampaikan saat debat.











































