5 Fakta Penting Buah Naga yang Semua Orang Harus Tahu

5 Fakta Penting Buah Naga yang Semua Orang Harus Tahu

Widiya Wiyanti - detikHealth
Rabu, 23 Jan 2019 13:57 WIB
5 Fakta Penting Buah Naga yang Semua Orang Harus Tahu
Buah naga. Foto: Thinkstock
Jakarta - Musim buah naga sudah tiba, buah yang diminati banyak orang ini pun jadi mudah ditemukan dan harganya cukup murah. Yang merah ataupun yang putih sama-sama enak dikonsumsi.

Ada yang nggak suka buah ini? Wah, sayang sekali. Padahal buah naga ini -memiliki banyak sekali manfaat, mulai dari nutrisinya yang sehat hingga dapat menyehatkan ususmu.

Dikutip dari Health Line, ini 5 hal penting yang harus diketahui semua orang dari buah naga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tinggi nutrisi

Foto: Thinkstock
Buah naga adalah buah rendah kalori yang mengandung vitamin dan mineral, dan juga mengandung serat tinggi.

Dalam satu porsi saji buah naga yang setara dengan 227 gram, mengandung:

- Kalori : 136
- Protein : 3 gram
- Lemak : 0 gram
- Karbohidrat : 29 gram
- Serat : 7 gram
- Besi : 8 persen dalam RDI (The Reference Daily Intake)
- Vitamin C : 9 persen dalam RDI (The Reference Daily Intake)
- Vitamin E : 4 persen dalam RDI (The Reference Daily Intake)

Selain nutrisi di atas, buah naga juga mengandung senyawa bermanfaat seperti polifenol, karoten, dan betacyanin.

Tinggi serat

Foto: iStock
Direkomendasikan pada wanita untuk mengonsumsi 25 gram serat per hari, sedangkan untuk pria sekitar 38 gram. Selain baik untuk pencernaan, serat juga berperan dalam melindungi jantung terhadap penyakit, mengelola diabetes, dan mempertahankan berat badan.

Maka dari itu, dalam satu porsi sajian buah naga bisa menambah asupan serat sebanyak 7 gram. Kandungan seratnya yang cukup tinggi dapat membantu kita memenuhi nilai serat harian yang disarankan.

Menyehatkan usus

Foto: thinkstock
Usus adalah rumah bagi sekitar 100 triliun beragam mikroorganisme, termasuk lebih dari 400 spesies bakteri. Banyak peneliti mengatakan bahwa mikroorganisme ini dapat memengaruhi kesehatan.

Maka dari itu, pentingnya untuk mengonsumsi buah naga yang kaya akan prebiotik yang dapat meningkatkan keseimbangan bakteri dalam usus.

Secara khusus, buah naga membantu perkembangan bakteri sehat, yaitu bakteri asam laktat dan bifidobacteria. Mengonsumsi prebiotik secara teratur dapat mengurangi risiko infeksi pada saluran pencernaan dan diare. Ini karena prebiotik meningkatkan pertumbuhan bakteri baik, yang menurut para peneliti dapat mengalahkan bakteri jahat.

Memperkuat kekebalan tubuh

Foto: Thinkstock
Kemampuan tubuh untuk melawan infeksi ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya kualitas makanan. Vitamin C dan karotenoid dalam buah naga disebut-sebut dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi dengan melindungi sel darah putih dari kerusakan.

Sel darah putih dalam sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan zat berbahaya. Namun mereka sangat sensitif terhadap kerusakan oleh radikal bebas. Maka banyak-banyaklah makan buah naga.

Meningkatkan zat besi

Foto: iStock
Buah naga mengandung zat besi yang cukup tinggi. Zat besi memainkan peran penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan memecah makanan menjadi energi.

Maka dari itu, buah naga menjadi pilihan tepat untuk memenuhi asupan zat besi harian. Dalam satu porsi sajian bisa memenuhi 8 persen kebutuhan tubuh. Ditambah dengan vitamin C yang membantu tubuh untuk menyerap zat besi.



Halaman 2 dari 6
Buah naga adalah buah rendah kalori yang mengandung vitamin dan mineral, dan juga mengandung serat tinggi.

Dalam satu porsi saji buah naga yang setara dengan 227 gram, mengandung:

- Kalori : 136
- Protein : 3 gram
- Lemak : 0 gram
- Karbohidrat : 29 gram
- Serat : 7 gram
- Besi : 8 persen dalam RDI (The Reference Daily Intake)
- Vitamin C : 9 persen dalam RDI (The Reference Daily Intake)
- Vitamin E : 4 persen dalam RDI (The Reference Daily Intake)

Selain nutrisi di atas, buah naga juga mengandung senyawa bermanfaat seperti polifenol, karoten, dan betacyanin.

Direkomendasikan pada wanita untuk mengonsumsi 25 gram serat per hari, sedangkan untuk pria sekitar 38 gram. Selain baik untuk pencernaan, serat juga berperan dalam melindungi jantung terhadap penyakit, mengelola diabetes, dan mempertahankan berat badan.

Maka dari itu, dalam satu porsi sajian buah naga bisa menambah asupan serat sebanyak 7 gram. Kandungan seratnya yang cukup tinggi dapat membantu kita memenuhi nilai serat harian yang disarankan.

Usus adalah rumah bagi sekitar 100 triliun beragam mikroorganisme, termasuk lebih dari 400 spesies bakteri. Banyak peneliti mengatakan bahwa mikroorganisme ini dapat memengaruhi kesehatan.

Maka dari itu, pentingnya untuk mengonsumsi buah naga yang kaya akan prebiotik yang dapat meningkatkan keseimbangan bakteri dalam usus.

Secara khusus, buah naga membantu perkembangan bakteri sehat, yaitu bakteri asam laktat dan bifidobacteria. Mengonsumsi prebiotik secara teratur dapat mengurangi risiko infeksi pada saluran pencernaan dan diare. Ini karena prebiotik meningkatkan pertumbuhan bakteri baik, yang menurut para peneliti dapat mengalahkan bakteri jahat.

Kemampuan tubuh untuk melawan infeksi ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya kualitas makanan. Vitamin C dan karotenoid dalam buah naga disebut-sebut dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi dengan melindungi sel darah putih dari kerusakan.

Sel darah putih dalam sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan zat berbahaya. Namun mereka sangat sensitif terhadap kerusakan oleh radikal bebas. Maka banyak-banyaklah makan buah naga.

Buah naga mengandung zat besi yang cukup tinggi. Zat besi memainkan peran penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan memecah makanan menjadi energi.

Maka dari itu, buah naga menjadi pilihan tepat untuk memenuhi asupan zat besi harian. Dalam satu porsi sajian bisa memenuhi 8 persen kebutuhan tubuh. Ditambah dengan vitamin C yang membantu tubuh untuk menyerap zat besi.



(wdw/up)

Si Manis Buah Naga
8 Konten
Buah naga tengah ngehits belakangan ini. Harganya murah meriah, tapi manfaatnya berlimpah. Rasanya manis, tapi diyakini aman dari risiko diabetes karena kandungan gula alaminya ramah untuk sistem metabolisme.
Berita Terkait