Jakarta -
Ukuran penis bagi seorang pria sering dikaitkan dengan kepercayaan dirinya. Oleh karena itu ada beberapa orang rela melakukan berbagai macam cara untuk memperbesar penis mulai dari operasi hingga terapi alternatif.
Terkait hal tersebut, daripada sekedar berusaha membesarkan penis ada baiknya juga seorang pria menghindari hal-hal yang bisa membuat penis menyusut. Ukuran penis ini dapat dipengaruhi mulai karena lemak tubuh hingga gangguan pembuluh darah.
Berikut penjelasan lengkapnya seperti dikutip dari berbagai sumber:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegemukan
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Kegemukan ekstrem atau obesitas dapat membuat ukuran penis menyusut. Dr dr Indra G Mansur, DHES, SpAnd dari RSIA Sayyidah mengatakan hal ini terjadi karena lemak yang menumpuk di area selangkangan membuat penis seolah-olah tenggelam.Secara fisik penis memang tidak lebih pendek, tetapi menjadi lebih pendek secara fungsional, karena semakin banyak lemak yang menutupi daerah sekitar penis maka kemungkinan penis melakukan penetrasi lebih dalam akan semakin kecil.
"Kegemukan bisa membuat penis tampak mengecil. Kegemukan bisa tidak merata di tubuh, ada yang di perut saja atau dada saja. Tapi pada orang obesitas, di pubis lemaknya bisa lebih tebal, sehingga penis jadi nggak kelihatan," kata dr Indra pada detikHealth beberapa waktu lalu.
Penyakit peyronie
Foto: thinkstock
|
Penyakit peyronie adalah kondisi di mana penis tampak bengkok signifikan akibat adanya penumpukan plak atau jaringan parut di sepanjang batang penis. Penyakit ini datang secara bertahap dan bisa disebabkan karena cedera akibat aktivitas fisik atau seks.Karena bentuk yang bengkok maka ukuran penis secara keseluruhan jadi tidak besar maksimal saat ereksi.
Stres
Foto: Ilustrasi/ Thinkstock
|
Tanpa disadari stres juga menjadi salah satu penyebab penis menyusut, karena secara langsung kondisi ini menghambat produksi hormon seks testosteron."Biasanya istrinya yang mengingatkan. Suaminya stres di kantor, banyak kerjaan, jadi jarang ngajak berhubungan. Kurangnya testosteron membuat libidonya menurun, jarang berhubungan, penis juga bisa menyusut," jelas dr Indra.
Rokok
Foto: thinkstock
|
Rokok dapat menyebabkan masalah impotensi, peringatan tersebut jelas tertulis bahkan di bungkus produk itu sendiri. Merokok telah diteliti dapat meningkatan risiko penyumbatan pembuluh darah sementara penis membutuhkan aliran darah lancar agar bisa ereksi maksimal.Penis yang tidak ereksi maksimal ukurannya akan terus mengecil bila masalah pembuluh darah akibat rokok semakin parah.
Jarang dipakai
Foto: thinkstock
|
Urolog Tobias Kohler dari Southern Illinois University School of Medicine mengatakan penis harus sering 'dipakai' dalam arti ereksi rutin agar bisa tetap dalam kondisi prima. Alasannya karena jaringan di penis secara berkala membutuhkan nutrisi dari darah yang mengalir saat ereksi."Kalau mereka tidak pernah mendapatkan ereksi normal, maka penisnya bisa menyusut," kata Kohler seperti dikutip dari WebMD.
Kegemukan ekstrem atau obesitas dapat membuat ukuran penis menyusut. Dr dr Indra G Mansur, DHES, SpAnd dari RSIA Sayyidah mengatakan hal ini terjadi karena lemak yang menumpuk di area selangkangan membuat penis seolah-olah tenggelam.
Secara fisik penis memang tidak lebih pendek, tetapi menjadi lebih pendek secara fungsional, karena semakin banyak lemak yang menutupi daerah sekitar penis maka kemungkinan penis melakukan penetrasi lebih dalam akan semakin kecil.
"Kegemukan bisa membuat penis tampak mengecil. Kegemukan bisa tidak merata di tubuh, ada yang di perut saja atau dada saja. Tapi pada orang obesitas, di pubis lemaknya bisa lebih tebal, sehingga penis jadi nggak kelihatan," kata dr Indra pada detikHealth beberapa waktu lalu.
Penyakit peyronie adalah kondisi di mana penis tampak bengkok signifikan akibat adanya penumpukan plak atau jaringan parut di sepanjang batang penis. Penyakit ini datang secara bertahap dan bisa disebabkan karena cedera akibat aktivitas fisik atau seks.
Karena bentuk yang bengkok maka ukuran penis secara keseluruhan jadi tidak besar maksimal saat ereksi.
Tanpa disadari stres juga menjadi salah satu penyebab penis menyusut, karena secara langsung kondisi ini menghambat produksi hormon seks testosteron.
"Biasanya istrinya yang mengingatkan. Suaminya stres di kantor, banyak kerjaan, jadi jarang ngajak berhubungan. Kurangnya testosteron membuat libidonya menurun, jarang berhubungan, penis juga bisa menyusut," jelas dr Indra.
Rokok dapat menyebabkan masalah impotensi, peringatan tersebut jelas tertulis bahkan di bungkus produk itu sendiri. Merokok telah diteliti dapat meningkatan risiko penyumbatan pembuluh darah sementara penis membutuhkan aliran darah lancar agar bisa ereksi maksimal.
Penis yang tidak ereksi maksimal ukurannya akan terus mengecil bila masalah pembuluh darah akibat rokok semakin parah.
Urolog Tobias Kohler dari Southern Illinois University School of Medicine mengatakan penis harus sering 'dipakai' dalam arti ereksi rutin agar bisa tetap dalam kondisi prima. Alasannya karena jaringan di penis secara berkala membutuhkan nutrisi dari darah yang mengalir saat ereksi.
"Kalau mereka tidak pernah mendapatkan ereksi normal, maka penisnya bisa menyusut," kata Kohler seperti dikutip dari WebMD.
(fds/up)