Terapi Kanker di Luar Negeri Lebih Murah, Masa Sih?

Terapi Kanker di Luar Negeri Lebih Murah, Masa Sih?

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 01 Feb 2019 13:02 WIB
Terapi Kanker di Luar Negeri Lebih Murah, Masa Sih?
Biaya perawatan kanker relatif mahal (Foto: iStock)
Jakarta - Banyak pasien kanker yang berobat ke luar negeri karena menganggap bahwa pengobatan kanker di Indonesia khususnya Jakarta terlampau lebih mahal. Benarkah demikian?

"Kalau biayanya pake BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) gratis lah. Saya punya datanya bahkan untuk pelayanan serototive body radiotherapy di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) kalau pasien BPJS gratis kalau pasien tidak BPJS itu sekitar 50 juta," kata Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN), Prof Dr dr Soehartati, SpRad, Onk.Rad, saat dijumpai di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kamis (31/1/2019).

dr Tati, sapaannya, menambahkan biaya pengobatan radiasi di luar negeri bahkan jauh lebih mahal. Meski bukan peserta BPJS Kesehatan, biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah daripada di luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Di Singapura bahkan biayanya 20.000 dollar Singapore jadi sekitar 100-an juta. Jadi nggak benar. Kalau untuk radiasi ya, itu jauh lebih murah walaupun pasiennya bayar," tambahnya.

Untuk beberapa penanganan seperti transplantasi ginjal dan pemasangan ring yang berkisar 300 juta, biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

"Yang terjadi bahkan orang-orang yang berobat ke luar negeri, kembali pakai BPJS," pungkasnya.

(kna/up)
Hari Kanker Sedunia
45 Konten
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan jumlah pengidap kanker. Dari 1,4 tiap 1.000 penduduk pada 2013 menjadi 1,79 tiap 1.000 penduduk pada 2018. Kanker paru tertinggi pada laki-laki, kanker payudara tertinggi pada perempuan.

Berita Terkait