Mengutip Handbook of Sexual Assault: Issues, Theories, and Treatment of the Offender, seksolog Dr Justin J. Lehmiller mengatakan beberapa orang bisa menunjukkan perilaku ekshibisionis sejak usia 12 tahun. Biasanya saat itu dimulai dari iseng menunjukkan kelamin ke teman-teman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika individu terkait untuk pertama kali menemukan perilaku ini menyenangkan, bisa jadi terbentuk asosiasi psikologis kuat yang sulit diubah," lanjut sang penulis buku The Psychology of Human Sexuality.
Sementara itu menurut psikiater dr Andri, SpKJ, FAPM, dari Klinik Psikosomatik RS Omni Hospital Alam Sutera pelaku ekshibisionis sebetulnya bisa saja merasa inferior dengan lawan jenis.
"Akhirnya dia merasa seperti berkuasa, ketika ia mampu menakut-nakuti atau mendapatkan reaksi kaget dari orang lain ketika dia melakukan ekshibisionisme tersebut," urainya.












































