Lembaga ini juga meperkirakan akan ada 228.150 orang akan mengidap kanker paru-paru dan 142.670 orang akan meninggal akibat kondisi ini pada 2019. Sebagian besar kematian akibat kanker paru terjadi karena kanker bermetastasis atau menyebar ke bagian tubuh yang jauh.
Penelitian baru ini menunjukkan adanya senyawa nutrisi yang dapat menghambat proses metastasis ini. Capsaicin, yang merupakan senyawa kimia dapat menghentikan metastasis kanker paru-paru pada sel yang telah diuji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap suatu hari nanti, capsaicin dapat digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi lainnya untuk mengobati kanker paru-paru," ujar Jamie Friedman, seorang peneliti doktoral di lab Dasgupta, dikutip dari Medical News Today.
Namun, menurut Friedman, menggunakan capsaicin secara klinis tentu membutuhkan cara untuk mengatasi efek sampingnya yang tidak menyenangkan seperti iritasi gastrointestinal, kram perut dan sensasi terbakar.
"Kanker paru-paru dan kanker lainnya biasanya bermetastasis ke lokasi sekunder seperti otak, hati, dan tulang yang membuat mereka sulit diobati. Studi ini menunjukkan bahwa senyawa alami dari capsaicin dari cabai dapat mewakili terapi baru untuk memerangi metastasis pada pasien," tambahnya.
Ini bukan studi pertama yang menguji tentang potensi dan manfaat kesehatan dari capsaicin. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa senyawa ini dapat menghambat perkembangan sel kanker payudara dan mengurangi risiko kanker kolorektal.











































