Klinik di Bali Ini Tangani 5 'Korban Pemilu' Terindikasi Gangguan Jiwa

Klinik di Bali Ini Tangani 5 'Korban Pemilu' Terindikasi Gangguan Jiwa

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Rabu, 24 Apr 2019 17:28 WIB
Klinik di Bali Ini Tangani 5 Korban Pemilu Terindikasi Gangguan Jiwa
Hingar bingat pesta demokrasi juga bisa memicu gangguan jiwa bila tidak disikapi dengan bijak (Foto: iStock)
Denpasar - Usai pemilu, sebuah klinik di Bali sudah menangani 5 kasus indikasi gangguan jiwa. Hal ini dikatakan oleh dr I Gusti Rai Wiguna, SpKJ dari RSUD Wangaya Kota Denpasar, kepada detikHealth.

"Setelah pemilu serentak tahun ini ada 5 kasus yang konsultasi ke klinik mengalami gangguan cemas depresi atau psikosomatis dipicu oleh pasca pemilu ada yang tak berkenan di hati," ujarnya.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gangguannya pun beragam, mulai dari pusing, sakit mag atau peningkatan frekuensi kebiasaan buruk misal merokok.

"Mereka umumnya mengalami gangguan tidur, mudah emosi disertai keluhan-keluhan fisik seperti pusing dan maag. Konsumsi rokok dan kopi juga meningkat dari biasanya," lanjutnya.

Sebelumnya, praktisi kesehatan jiwa dr Bagus Surya Kusumadewa, SpKJ, menjelaskan beberapa ciri gangguan jiwa ringan.

"Paling gampang seseorang ketika mengalami kecemasan itu tidur terganggu, jadi kalau semua gangguan jiwa apapun itu pasti ada gangguan tidurnya. Jadi misalnya asal tidur sudah terganggu berarti dia ada gangguan sesuatu yang perlu kita pikirkan," kata dr Bagus.

(ask/up)
Gangguan Jiwa Usai Pemilu
17 Konten
Tahapan penting pemilu memang sudah terlaksana. Namun hingar-bingar pesta demokrasi justru makin panas dalam proses penghitungan suara. Saling nyinyir di media sosial sangat mungkin meningkatkan risiko gangguan jiwa ringan hingga berat.

Berita Terkait