Dalam laporan di jurnal Gait & Posture peneliti dari Amerika Serikat melihat bisa sampai 79 persen pelari tiap tahun melaporkan pernah cedera. Ini karena mekanika gerakan tubuh saat berlari menghasilkan beban besar yang harus dipikul oleh anggota gerak tubuh bagian bawah.
Nah kaitannya dengan lompat tali, pemimpin studi Jessica McDonnell dari East Carolina University, menemukan kalau beban yang dihasilkan olahraga ini tidak terlalu besar. Hal ini diketahui setelah peneliti membandingkan kekuatan kontak pada lutut 20 orang dewasa muda yang berlari dan lompat tali dengan kecepatan serupa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu lompat tali rata-rata bisa membakar kalori 30 persen lebih banyak daripada lari.
"Lari tentu sudah jadi bagian tidak terpisahkan dalam banyak aktivitas atletik dan kami juga tidak buta mata terhadap keengganan orang-orang untuk menambahkan lompat tali dalam daftar olahraganya, tapi tetap dalam studi ini lompat tali yang keluar sebagai alternatif gerakan dengan potensi," kata Jessica seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/5/2019).
Kesimpulannya untuk kamu yang ingin jadi lebih kurus namun khawatir cedera olahraga lompat tali mungkin bisa dicoba.
Foto: infografis |












































Foto: infografis