Batam Waspadai Cacar Monyet, Tikus dan Tupai Juga Bisa Menularkan

Batam Waspadai Cacar Monyet, Tikus dan Tupai Juga Bisa Menularkan

Rosmha Widiyani - detikHealth
Senin, 13 Mei 2019 18:30 WIB
Batam Waspadai Cacar Monyet, Tikus dan Tupai Juga Bisa Menularkan
Tikus bisa jadi salah satu vektor penyakit cacar monyet. (Foto: BBC Magazine)
Jakarta - Pemerintah Singapura telah mengumumkan penemuan cacar monyet kali pertama di negara tersebut. Penemuan ini ditanggapi Pemerintah Kota Batam dengan memasang alat pemindai suhu tubuh untuk mengantisipasi masuknya penyakit tersebut ke Indonesia.

Menurut dokter ahli penyakit tropik infeksi dr Adityo Susilo, SpPD-KPTI dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), cacar monyet sebelumnya belum pernah ditemukan di Indonesia. Namun hal ini tidak lantas menurunkan kewaspadaan terutama bila hendak bepergian ke Singapura.

"Sesuai informasi dari WHO, cacar monyet nggak cuma dari monyet tapi juga bisa dari tikus dan tupai. Dengan ditemukannya kasus ini, maka kita sebaiknya berhati-hati menghadapi hewan tersebut demi keamanan dan kesehatan sendiri. Pembatasan kontak adalah upaya pencegahan supaya tidak terinfeksi cacar monyet," kata dr Adityo pada detikHealth, Senin (13/5/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan imbauan bagi warga yang hendak bepergian ke Batam dan Singapura. Kemenkes mengimbau warga supaya menjaga perilaku hidup bersih dan sehat untuk menekan risiko infeksi.


Kemenkes menyatakan warga tak perlu khawatir jika hendak pergi ke Batam dan Singapura. Namun warga harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika kondisi kesehatan memburuk kurang dari 3 minggu setelah kembali dari Singapura. Kemenkes juga menyarankan warga meminimalkan kontak dengan hewan primata, atau material lain yang terinfeksi virus cacar monyet.

(up/up)
Cacar Monyet di Singapura
20 Konten
Untuk pertama kalinya, kasus cacar monyet ditemukan di Singapura. Karena letak geografisnya berdekatan, Indonesia turut mewaspadai risiko penularan penyakit tersebut.

Berita Terkait