Dalam laporan di Journal of the American Heart Association, data dari 3.069 penyintas serangan stroke melihat bahwa seorang yang memutuskan berhenti merokok dapat mengurangi risiko stroke berulang hingga 29 persen dibandingkan orang yang tetap merokok. Hal ini diketahui setelah peneliti membandingkan data antara penyintas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlahan mengurangi konsumsi rokok bisa sedikit mengurangi risiko tersebut, tapi studi melihat pengurangan risiko stroke berulang yang paling besar adalah dengan benar-benar tidak merokok," lanjutnya seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/5/2019).
Risiko kejadian stroke untuk perokok disebut peneliti berbanding lurus dengan jumlah rokok yang dikonsumsi. Lebih detail bila dibandingkan dengan nonperokok, perokok yang mengonsumsi sehari sampai 20 batang per hari akan 68 persen lebih mungkin mengalami stroke berulang. Angka risiko tersebut bisa meningkat hingga tiga kali lipat saat seseorang mengonsumsi lebih dari 40 batang per hari.
"Jadi merokok sebetulnya adalah hal terburuk yang dapat Anda lakukan untuk kesehatan tubuh sendiri," kata peneliti lain Michael Hill dari Cumming School of Medicine.











































