Kabut polusi yang terus membayangi Jakarta memberi efek yang negatif bagi kesehatan masyarakat yang beraktivitas di dalam maupun luar ruangan. Air purifier disinyalir bisa mengurangi polusi dalam ruangan. Faktanya ternyata tak demikian.
Menurut ahli paru dari Omni Hospitals Pulomas dr Frans Abednego Barus, SpP, memasang air purifier di dalam ruangan tidak memberi manfaat secara medis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih baik kota kita berbenah untuk turunkan polusi. Daripada yang sekarang ditangani dengan air purifier, useless. dr Frans Abednego Barus, Sp.P - Dokter paru |
Pemasangan alat penjernih udara dalam ruangan ber-AC dianggap tak efektif, karena sama-sama punya filter. Namun, ukuran partikel polusi yang terlalu kecil, yakni 5 mikron, membuatnya tetap 'jebol' masuk dari luar ruangan ke dalam.
Air purifier bekerja dengan membersihkan sirkulasi udara dalam ruangan. Caranya pun bermacam-macam, antara lain dengan teknologi penyinaran, teknologi filterisasi, atau teknologi ionisasi.
Saat ini perlu adanya kebijakan dari pemerintah untuk mengatasi buruknya kualitas udara Jakarta. Bagi dr Frans, menanam pohon dengan daun yang lebat bisa jadi solusinya.
"Lebih baik kota kita berbenah untuk turunkan polusi. Daripada yang sekarang ditangani dengan air purifier, useless," pungkasnya.
(up/up)











































