Berbagai upaya patut dilakukan untuk menguranginya. Salah satunya menanam tanaman penyerap polusi, seperti lidah mertua sesuai rekomendasi Pemerintah Provinsi DKI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau permintaan gitu nggak terlalu banyak. Tapi kalau satu-dua, ada lah yang cari," kata Heru, seorang pedagang tanaman di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2019).
Upaya lain yang juga bisa dilakukan adalah memasang air purifier atau pemurni udara. Namun dokter paru mengingatkan, produk semacam ini hanya memurnikan polusi di dalam ruangan. Sementara paparan polusi paling tinggi adalah di luar ruangan.
"Lebih baik kota kita berbenah untuk turunkan polusi. Daripada yang sekarang ditangani dengan air purifier, useless," saran dr Frans Abednego Barus, SpP, dokter paru dari RS Omni Pulomas.
Adakah yang sudah mencoba kedua upaya tersebut untuk meredakan polusi? Bagikan pengalaman kamu di kolom komentar!
(up/up)











































