"Baru 37,3 persen bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif. Padahal pemberian ASI bisa mengangkat status gizi pada bayi sejak awal," tutur Ardhianti, SKM, MPH, Perencana Muda Direktorat Gizi dan Kesehatan Bappenas, saat dijumpai detikHealth pada Kamis, (1/8/2019).
Menurut Ardhianti, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi kejadian tersebut. Selain dari ibunya sendiri, juga dari lingkungannya misal kondisi pekerjaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti cuti kerja. Dengan cuti yang diberikan selama 3 bulan kerja, mereka mungkin bulan pertama sampai ketiga masih bisa nih. Tapi kan ASI Eksklusif itu kan sampai 6 bulan. Begitu mereka sudah mulai bekerja, ada kesulitan dari lingkungan yang tidak support," tambahnya.
Selain itu, tingkat kelelahan juga berpengaruh pada pemberian ASI ke bayi sehingga dari sisi psikologis juga mempengaruhi produksi ASI terutama pada wanita yang bekerja pada sektor informal.
"Jadi sebenarnya support dari lingkungan, dari keluarga menjadi sangat penting untuk mendukung pemberian ASI Ekslusif, " pungkasnya.
(kna/up)











































