Apa Ada Batasan Catcalling yang 'Wajar'?

Apa Ada Batasan Catcalling yang 'Wajar'?

Nabila Ulfa Jayanti - detikHealth
Senin, 12 Agu 2019 15:14 WIB
Apa Ada Batasan Catcalling yang Wajar?
Menurut kamu, catcalling itu wajar? (Foto: iStock)
Jakarta - Catcalling termasuk bentuk pelecehan seksual verbal yang bisa berupa siulan, teriakan, atau komentar tentang fisik perempuan yang dilakukan oleh laki-laki. Walau laki-laki juga bisa mengalami, perempuan lebih sering jadi korban.

Pengalaman mendapat catcalling bisa didapat sejak seorang perempuan masih usia dini. Hal tersebut bisa berimbas pada rasa takut atau trauma bagi korban.

Ada banyak yang merasa catcalling termasuk dalam pelecehan seksual karena bisa membuat korbannya terluka secara psikis. Jika hal itu dianggap bercanda bagi pelaku, tak demikian bagi korbannya. Komentar 'pujian' pada fisik perempuan seakan menganggap perempuan adalah objek semata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, ada yang percaya bahwa catcalling adalah 'wajar' dan hanya merupakan bentuk keakraban. Mereka menganggap, tidak masalah jika menerima siulan dari laki-laki di pinggir jalan. Tidak pula ada unsur seksual di dalamnya.



Namun, kembali lagi ke korban catcalling. Pada dasarnya mereka yang menentukan apakah tindakan semacam ini merugikan atau membuat risih mereka. Ada beberapa orang yang bahkan tak ambil pusing soal ini, asal catcalling dilakukan dalam batasan tertentu.

Tak semua sepakat catcalling itu pelecehan, demikian pula tak sedikit yang menganggapnya sebagai perilaku kurang ajar.

Menurutmu sampai batas apa catcalling dianggap 'wajar'? Sampaikan pendapatmu dalam polling berikut:





Tonton juga 'Terekam CCTV Aksi Begal Payudara Karyawati di Toko Hijab':

[Gambas:Video 20detik]

(up/up)
Dampak Psikis 'Catcalling'
5 Konten
Catcalling atau godain orang asing di jalan bikin risih bagi sebagian orang, bahkan menjurus ke pelecehan seksual dan tak jauh beda dengan 'begal payudara'. Meski begitu, tak semua sepakat. Ada juga yang merasa biasa saja selama dalam batas 'wajar'.

Berita Terkait