Dokter ahli paru di RS Paru Persahabatan, dr Erlang Samoedro, SpP, mengatakan kualitas udara akan tetap baik kalau hutannya pun baik. Ini akan menekan angka penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Jika keadaan hutannya tidak terjadi kebakaran atau seamcamnya, pasti kualitas udaranya akan lebih baik dari Jakarta. Tentu saja hal ini akan mengurangi potensi penderita ISPA," jelas dr Erlang pada detikHealth, Senin (26/8/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Erlang mengatakan, ISPA akan meningkat seiring dengan semakin buruknya kualitas udaranya. Menurutnya, Kalimantan Timur memiliki tingkat pencemaran udara yang rendah.
"Kualitas udaranya masih di bawah ambang baku mutu lingkungan, jadi pencemaran udaranya juga masih rendah. Itu berkemungkinan penderita ISPA juga rendah," ujarnya.
Ketika kadar pencemaran naik, dr Erlang menyarankan untuk menggunakan masker dan terus menjaga kondisi tubuh agar tetap stabil.
"Disarankan untuk menggunakan masker, hindari aktvitas di luar ruangan, dan banyak makan seperti buah dan sayur sebagai antioksidan serta minum yang bergizi," sarannya.
(up/up)











































