Dalam informasi awal tersebut, BPOM menyebutkan temuan cemaran n-Nitrosodimethylamine (NDMA) dalam sampel produk dengan bahan aktif ranitidin. Cemaran turunan zat nitrosamin ini ditemukan organisasi pengawas obat dan makanan Amerika Food and Drug Administration (FDA) dan European Medicines Agency (EMA).
"Diperlukan prinsip kehati-hatian dalam meresepkan dan memberikan informasi penggunaan ranitidin kepada pasien. Pada saat ini tidak ada rekomendasi untuk menghentikan terapi bagian pasien yang memerlukannya. Jika dengan alasan tertentu pasien akan menghentikan terapi, harus berkonsultasi dengan tenaga profesional kesehatan," tulis BPOM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari situs Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR), paparan NDMA berisiko merusak fungsi hati. Beberapa sumber bahkan mengaitkannya dengan risiko kanker. NDMA bisa masuk ke dalam tubuh melalui udara, obat, dan makanan. Dampaknya bergantung pada cara terpapar, dosis, kebiasaan, dan adanya faktor kimia lain dalam tubuh.
Menurut BPOM, pada tahap ini risiko tersebut sangat rendah dibanding manfaat penggunaan obat. Namun BPOM menganggap perlu untuk menyampaikan risiko ini secepatnya pada tenaga kesehatan.
Selanjutnya, tenaga kesehatan diharapkan aktof melaporkan efek samping penggunaan obat melalui mekanisme yang telah ditetapkan BPOM. bisa juga dengan pelaporan secara online.
(up/up)











































