Melihat hal tersebut, spesialis bedah orthopedi foot and ankle dari RS Siloam Kebon Jeruk, dr Langga Sintong, SpOT menyebut Jokowi kemungkinan besar mengalami hyperlaxity atau memiliki sendi yang sangat lentur dan fleksibel.
"Kemungkinan hyperlaxity, tapi untuk memastikan ada tesnya. 13 persen populasi memang hyperlaxity. Bakat-bakat sirkus," katanya saat ditemui detikcom di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (28/11/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi hyperlaxity sebenarnya tidak membahayakan. Hanya saja mereka akan lebih rentan terkena nyeri sendi di usia tua. Akan kronis atau tidak, belum bisa dipastikan saat ini karena harus melalui serangkaian pemeriksaan.
"Di satu sisi dia lentur, bagus untuk olahraga tertentu, menari bagus, yoga bagus. Cuman di sisi lain karena dia terlalu lentur, jadi lebih mudah cedera dan sakit-sakit sendi," pungkasnya.
(kna/up)











































