Dalam video itu, pelaku mengeluh karena merasa lelah mengurusi suaminya. Pelaku juga sempat menyebutkan meminta kompensasi Rp 1 miliar jika sang suami ingin bercerai dari dirinya.
"Kalau dia mau pisah sama gua boleh, bayar 1 M sama syaratnya dia stroke lagi di ranjang. Tolong jagain dia hanya di ranjang aja," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari video viral tersebut, ahli kesehatan jiwa dr Andri, SpKJ, FAPM, dari RS Omni Alam Sutera menyoroti soal kesehatan jiwa caregiver yang merawat pasien dengan penyakit kronis, seperti stroke, kanker, demensia, Alzheimer, atau skizofrenia.
Tidak dipungkiri bahwa para caregiver bisa mengalami kelelahan untuk menangani orang yang dirawatnya. Hal ini lah yang akan berdampak pada kejiwaannya.
"Wajar bisa terjadi luapan emosional, perlu kesabaran yang ekstra, perlu kerelaan hati, perlu kesadaran, kesabaran bahwa yang dirawatnya ini memang mengalami masalah yang berat," ungkapnya.
dr Andri menambahkan, tidak jarang pula ditemukan caregiver yang justru mengalami gangguan kejiwaan seperti depresi, gangguan cemas, atau kesulitan tidur. Oleh karena itu, sangat penting caregiver mengikuti pelatihan agar menjadi support system yang lebih baik bagi pasien dengan penyakit kronis.
(wdw/up)











































