Kemenkes Sebut 18 Orang Meninggal Saat Banjir, Hipotermia hingga Tersetrum

Kemenkes Sebut 18 Orang Meninggal Saat Banjir, Hipotermia hingga Tersetrum

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 02 Jan 2020 17:01 WIB
Seorang pengungsi di Jakarta Timur (Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth)
Jakarta - Banjir di wilayah Jabodetabek membuat banyak warga yang akhirnya mengungsi. Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menyebutkan sampai saat ini, data pengungsi mencapai lebih puluhan ribu jiwa.

"Menyangkut obat-obatan tadi tersedia lengkap, tenaga yang kita kerahkan 11 ribu lebih, jumlah pengungsi ada 60 ribuan. Data terus kita update dan penambahan tenaga kesehatan terus kita dorong," kata Menkes saat ditemui di Posko Penanganan Banjir di Universitas Borobudur, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana, MARS, mengatakan dari data yang dihimpun saat ini ada 62 ribu pengungsi di seluruh wilayah Jabodetabek. 100 orang di antaranya sedang dirawat di fasilitas kesehatan.



"18 meninggal, penyebabnya bermacam-macam. ada yang tersetrum, kepleset, hipotermia, macam-macam. 100 yang dirawat, pengungsi ada 62 ribu dari semua wilayah Jabodetabek," tutur Budi.

Kementerian Kesehatan juga menyiapkan 11.500 tenaga kesehatan untuk menangani korban di pengungsian terutama pada mereka yang sakit. Tenaga kesehatan ini tersebar di lebih dari 300 titik banjir.

"Penyebab kematian karena hipotermia juga kan karena mereka kaum rentan seperti lansia dan anak-anak. Jadi yang pertama adalah life saving jadi mereka diamankan dan dievakuasi dulu," pungkas Budi.




(kna/up)
Hipotermia Ancam Korban Banjir
8 Konten
Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya di awal 2020 memakan sejumlah korban jiwa. Sebagian di antaranya mengalami hipotermia atau hilangnya panas tubuh secara drastis.