Viral 'Indonesia Terserah', Sudah Melakukan Apa untuk Tangkal Corona?

Viral 'Indonesia Terserah', Sudah Melakukan Apa untuk Tangkal Corona?

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 18 Mei 2020 10:52 WIB
Viral Indonesia Terserah, Sudah Melakukan Apa untuk Tangkal Corona?
Ungkapan 'Indonesia Terserah' dalam hal pencegahan Corona. (Ilustrasi: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Ungkapan 'Indonesia Terserah' meramaikan dunia media sosial beberapa waktu lalu. Tak hanya hastag, postingan yang menggunakan ungkapan tersebut kebanyakan melontarkan komentar rasa kecewa terhadap penanganan untuk mencegah penyebaran virus Corona di Indonesia.

Psikolog klinis dari Personal Growth Veronica Adesla mengatakan sebaiknya hal ini dimaknai dari segi positifnya. Menurutnya, ungkapan 'Indonesia Terserah' ini sebagai ajakan untuk saling melakukan refleksi diri.


"Jadikan ini sebagai ajakan untuk merefleksi diri, apakah kontribusi yang sudah dan sedang dilakukan sebagai bentuk ke-kooperatifan dalam menghentikan pandemi covid-19? Dan apakah ada sikap dan perilaku yang harus diubah karena menunjukkan ketidak-kooperatifan dan empati dalam bersama-sama menghadapi situasi ini," jelasnya pada detikcom, Senin (18/5/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Veronica juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga pikiran selama pandemi ini agar tetap jernih dan objektif dalam menilai serta menyikapi suatu persoalan. Ini untuk menjaga seseorang tetap waras dan sehat mental.

"Jangan sampai muncul tindakan fatalistik yang justru menggerakkan masyarakat bukan untuk ikut berkontribusi dan membantu menghentikan COVID-19. Malah kita sendiri yang tidak berkontribusi," katanya.

ADVERTISEMENT

Veronica juga mengatakan, bisa saja tanpa disadari tindakan yang dilakukan malah berdampak mendorong seseorang tidak berkontribusi dan membuat keadaan pandemi ini semakin memburuk.




(sao/up)
Indonesia Terserah
8 Konten
Indonesia Terserah. Ungkapan ini mendadak viral terkait kekecewaan banyak orang atas ketidakjelasan penanganan virus corona COVID-19. Bukan hanya regulasinya yang berubah-ubah, warganya pun susah diatur.

Berita Terkait