Baru-baru ini berapa kandidat vaksin COVID-19 menunjukkan hasil uji klinis tingkat tiga yang memuaskan. Kini tantangan unik berikutnya yang harus dipecahkan adalah bagaimana vaksin tersebut bisa didistribusikan ke seluruh dunia dengan aman.
Sebagian kandidat vaksin COVID-19 diketahui membutuhkan penyimpanan di suhu dingin yang ekstrem agar kandungannya tidak mudah rusak. Vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech misalnya butuh suhu minus 70 derajat celsius.
Menghadapi hal ini, es kering atau biang es kini banyak dibutuhkan untuk memecahkan potensi masalah distribusi vaksin ke negara atau daerah yang mungkin fasilitasnya kurang memadai.
The Compressed Gas Association menyebut produksi es kering di Amerika Serikat (AS) dan Kanada bisa sampai 30.000 ton dalam sehari. Diprediksi butuh kurang dari lima persennya untuk mendukung penyimpanan dingin vaksin COVID-19 hanya untuk daerah tersebut.
"Sementara di dunia siapa yang siap? Tidak ada," komentar Dr Jarbas Barbosa dari Pan American Health Organization mengomentari tantangan bila vaksin harus dikirim ke luar negeri seperti dikutip dari CNN, Minggu (22/11/2020).
CEO dari BioNTech, Ugur Sahin, mengaku pihaknya akan terus berusaha mengembangkan vaksin yang lebih tahan terhadap suhu. Namun diperkirakan ini akan butuh waktu, setidaknya sampai pertengahan tahun 2021.
"Kami sedang mengerjakan formula yang mungkin bisa membuat vaksin bisa disimpan pada suhu ruangan," kata Sahin.
(fds/up)