Ekspektasi pria pada Viagra atau pil biru mungkin terlalu tinggi, padahal obat kuat ini tak selamanya bermanfaat. Ereksi tak didapat, kebanyakan minum obat kuat justru membahayakan organ lain seperti ginjal dan jantung.
Untuk menghindari efek samping tersebut, sekelompok peneliti dari ETH Zurich, Swiss mengembangkan terapi khusus untuk mengobati impotensi ataupun disfungsi ereksi. Dalam terapi ini, pasien hanya diperlu dipapari lampu biru.
Pertama, alat vital pasien akan disuntikkan DNA buatan, kemudian dipapari cahaya biru. Saat itulah, DNA yang ada di dalam Mr P pasien tadi akan memicu peningkatan aliran darah sehingga terjadi ereksi, bahkan tanpa rangsangan seksual sekalipun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seketika jaringan itu terkena lampu, molekul prekusor yang dikenal dengan GTP (guanosine triphosphate) diubah menjadi molekul lain yang disebut cGMP. Keberadaan cGMP dapat mengurangi kalsium dalam sel, sehingga sel otot menjadi rileks dan aliran darah ke penis menjadi lancar," terang peneliti Prof Martin Fussenegger.
Pasien tak perlu khawatir penisnya ereksi terus-menerus, sebab ketika enzim dalam tubuh mulai memecah cGMP secara perlahan-lahan, ereksinya akan hilang dengan sendirinya. Ini berbeda jika pasien mengonsumsi Viagra, karena kandungannya mencegah enzim ini bekerja dan hanya bisa memperpanjang ereksi, tapi sebaliknya tak dapat memicu kondisi tersebut.
"Dengan cara ini, jadi kita tak butuh rangsangan seksual biasa hanya untuk ereksi, karena cGMP tadi bisa memicu ereksi hanya dengan paparan dari lampu biru," tegas Prof Fussenegger seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (25/3/2015).
Prof Fussenegger dan timnya juga mengklaim telah melakukan ujicoba pada sejumlah tikus jantan, dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Pada sebagian besar kasus, lampu biru tadi tak ubahnya 'saklar' yang bisa membuat si tikus langsung ereksi. Bahkan beberapa di antara mereka sampai ejakulasi.
"Kami meyakini efek serupa juga berlaku untuk manusia, karena pada dasarnya sistem ereksi pada semua mamalia tak jauh berbeda," imbuhnya.
Kalaupun ada yang mengkhawatirkan efek samping dari terapi, terutama ketika penis harus disuntik DNA, maka Prof Fussenegger menjamin prosedur ini tak menimbulkan rasa sakit.
Baca juga: Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Bila Sembarangan Minum Obat Kuat Viagra
(lil/vta)











































