Pakar kesehatan seksual, dr Andri Wanananda MS menjelaskan bahwa hubungan intim adalah sebuah proses belajar. Untuk melalui proses ini hingga akhirnya mencapai kenikmatan bersama, kedua pasangan harus saling pengertian dengan penuh kasih.
"Jelasnya, tidak ada ML yang 'instant', tergesa-gesa," ujar dr Andri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Syarat lain, hubungan intim dilakukan atas kehendak bersama, saat tubuh kedua pasangan bugar, tidak sedang sakit atau stres," papar dr Andri yang juga menjadi pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta ini.
Baca juga: Ketika Foreplay Berlanjut Sampai Orgasme
Di samping itu, imbuh dr Andri, berhubungan seks hendaknya dilakukan dalam tempat dan waktu yang nyaman. Pasalnya, kualitas hubungan seksual pun ditentukan oleh tercapainya puncak kenikmatan seksual atau orgasme oleh kedua pasangan.
Namun yang patut diketahui adalah kepuasan bercinta tidak ada korelasi dengan lama waktu bersanggama.
"Ada yang 5 menit, 10 menit, 30 menit, bahkan 60 menit, bersanggama. Yang penting kedua pasangan mencapai orgasme," pungkas dr Andri.
Baca juga: Hal-hal Aneh yang Bisa Terjadi Setelah Orgasme (hrn/up)











































